Selasa 04 Dec 2018 00:04 WIB

Perankan Tokoh Bisu, Adipati Dolken Didampingi Dua Guru SLB

Adipati memerankan sosok difabel wicara yang tak sengaja menemukan cinta.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Namamu Kata Pertamaku
Foto: dok Paramedia Films
Namamu Kata Pertamaku

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Adipati Dolken berperan sebagai tokoh bisu dalam film terbarunya, Namamu Kata Pertamaku. Demi totalitas perannya, Adipati didampingi dua pengajar sekolah luar biasa (SLB) dan seorang difabel wicara.

"Mereka membantu Adipati untuk bisa berbahasa isyarat dan berakting dengan meyakinkan di setiap adegan," ungkap sutradara film, Rere Art2tonic. Tokoh yang diperankan Adipati tak memiliki nama, melainkan hanya dipanggil si Bisu.

Dia tengah melakukan perjalanan menuju Toraja untuk berobat agar bisa berbicara. Sebab, di sana ada ritual bernama Manene, yang sanggup membuat orang yang sudah mati pun bisa dibuat berjalan.

Namun di tengah perjalanan, si Bisu tertinggal bus saat singgah di rumah makan. Semua barang-barangnya terbawa dalam bus. Jadilah si Bisu hidup gelandangan di pasar sebuah desa. Untunglah dia ditolong pengurus masjid bernama Yunus (Bogel Apriansyah).

Si Bisu tinggal di masjid dan menjadi akrab dengan para remaja masjid, termasuk Nila (Rania Putrisari). Tekad si Bisu untuk sembuh membuat Nila iba dan memberi perhatian lebih. Sementara, situasi itu membuat si Bisu jatuh cinta.  

Apakah cinta si Bisu kepada Nila akan berbalas, atau hanya bertepuk sebelah tangan? Akankah si Bisu pada akhirnya dapat berbicara, menyebutkan nama yang selalu ada dalam benaknya?

Jawabannya sudah bisa disimak di bioskop seluruh Indonesia. Aktor Bogel Apriansyah yang berperan sebagai Yunus, menganggap film tersebut mewakili banyak hal. Ada unsur romantika saat si Bisu berusaha meraih cinta Nila, drama, komedi, hingga unsur religius.

Film untuk 13 tahun ke atas itu pun sangat ringan disimak. "Penonton akan menjumpai banyak kejutan yang tak disangka, konflik sang tokoh utama dan doa yang dikabulkan," ungkap Bogel mengenai film berdurasi 94 menit besutan Paramedia Indonesia tersebut.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement