REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Sub Direktorat HIV/AIDS dan PIMS, Kementrian Kesehatan, Endang Budi Hastuti, mengatakan, orang yang dikatakan terinfeksi HIV/AIDS daya tahan tubuhnya menurun. " ODHA memiliki resiko 21 kali lipat untuk sakit TBC dibandingkan dengan orang yang statusnya HIV negatif," ujarnya pada Republika.co.id, Senin ( 3/11).
Sebanyak 370.000 ODHA meninggal karena TBC di tahun 2016. Penyakit TBC penyebab kematian utama ODHA.
Jika sudah positif terkena HIV/AIDS segera minum antiretroviral (ARV). Obat ARV hanya bisa didapatkan puskesmas dan rumah sakit. Rumah sakit juga menyediakan teman pendamping untuk ODHA walaupun yang lebih baik pendamping ODHA itu keluarga.
Menurutnya, stigma masyarakat yang menjauhi ODHA tidak memahami penyakit HIV/AIDS. "Bersentuhan, berenang bersama, tinggal bersama, makan bersama itu tidak akan menularkan virus HIV/AIDS," ucapnya.
Endang menghimbau masyarakat untuk mencari informasi yang benar tentang HIV/AIDS agar stigma masyarakat tidak menjauhi ODHA dan harusnya memberi semangat untuk hidup lebih baik.