REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang olahraga wisata memancing berskala nasional akan kembali digelar. Kali ini adalah "Indonesian Fishing Tournament Festival IFTF)" yang akan berlangsung pada 8 hingga 9 Desember 2018 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini selain menjadi ajang kompetisi, juga sebagai upaya untuk mempromosikan wisata bahari di Indonesia yang begitu besar.
"Kegiatan ini kita harapkan dapat meningkatkan potensi olahraga memancing dan menjadikan Banggai sebagai destinasi wisata memancing yang dikenal dunia," ujar Bupati Kabupaten Banggai, Herwin Yatim, Senin (4/12) kemarin.
Herwin mengatakan, nantinya lomba akan mengikutsertakan pemancing lokal dan nasional. Saat ini persiapan juga terus dipersiapkan dengan baik.
Menurut Herwin, Banggai memang menjadi salah satu spot favorit para pemancing. Terbukti selama ini banyak kegiatan memancing yang digelar di daerah itu. Terutama di salah satu spot terbaik, yakni Reef Montop.
"Spot memancing akan dipusatkan disana," ujarnya.
Para peserta, ujar Herwin, dipastikan tidak hanya akan menikmati sensasi memancing. Tapi juga akan diajak menikmati berbagai sajian dan keindahan dengan melakukan berbagai kegiatan lain. Seperti diving, kayaking, sailing hingga trekking.
"Selama dua hari, peserta juga akan diajak menikmati kuliner khas lokal, tari-tarian dan lainnya," ujar Herwin.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Dwisuryo Indroyono Soesilo mengatakan, kegiatan ini juga merupakan hasil kolaborasi Kemenpar dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pelaksanaan di Banggai akan menjadi yang pertama dalam rangkaian event Indonesian Fishing Tournament Festival (IFTF 2018).
"Di 2019 kita akan mengadakan tiga festival recreational fishing," ujar Indroyono Soesilo.
Indroyono mengatakan, untuk pelaksanaan di Banggai, panitia telah menetapkan zona pemancingan.
"Penetapan ini untuk memberikan kepastian bagi wisatawan dan pemangku kepentingan lainnya sebagai zona memancing serta akan dipromosikan sebagai destinasi wisata memancing," ujar Indroyono.
Ia mengatakan, IFTF 2018 akan menjadi genderang awal bahwa Kemenpar dan instansi terkait lain mulai mengembangkan wisata mancing sebagai salah satu kegiatan yang dapat memberikan nilai ekonomi serta pemasukan devisa dari kegiatan pariwisata.
"Untuk mendukung dalam mewujudkan Indonesia sebagai desinasi wisata macing kelas dunia, saat ini Kemenpar bersama KKP tengah melakukan finalisasi draf Pedoman Wisata Memancing (Recreational Fishing)," kata Indroyono.