Selasa 04 Dec 2018 10:04 WIB

Trump Ingin Hentikan Lomba Senjata dengan Cina dan Rusia

AS menghabiskan 716 miliar dolar AS untuk belanja senjata.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Tentara AS menggunakan masker dalam latihan pertempuran menggunakan serangan senjata kimia
Foto: REUTERS
Tentara AS menggunakan masker dalam latihan pertempuran menggunakan serangan senjata kimia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin melakukan pembicaraan dengan Presiden Cina Xi Jingping dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perlombaan senjata yang tak terkendali. Hal itu karena AS menghabiskan 716 miliar dolar AS untuk belanja senjata.

"Saya yakin bahwa, pada suatu saat di masa depan, Presiden Xi dan saya, bersama dengan Presiden Putin dari Rusia, akan mulai berbicara tentang penghentian yang berarti terhadap apa yang telah menjadi perlombaan senjata yang besar dan tak terkendali. AS menghabiskan 716 miliar dolar AS tahun ini. Gila!," tulis Trump di media sosial Twitter, seperti dilansir dari Japan Times, Selasa (4/12).

Komentar itu Trump ungkapkan setelah pada Oktober lalu ia ingin menarik AS dari Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF), sebuah perjanjian dengan Rusia selama Perang Dingin untuk mengurangi kepemilikan rudal. Banyak yang mengkritik keinginan Trump menarik AS dari INF karena dianggap akan memicu perlombaan senjata yang tidak terkendali. Pada saat itu Trump mengatakan ia akan memasok nuklir sampai 'semua orang sadar (kekuatan AS)'.

Cicitan Trump tentang niat menghentikan perlombaan senjata ini juga muncul setelah ia bertemu dengan Xi Jinping di pertemuan G20 di Argentina. Ia dan Xi sepakat untuk melakukan gencatan senjata perang dagang yang dimulai pada awal 2018 ini.

Cina tidak masuk dalam perjanjian INF karena memang dirancang untuk menghilangkan ancaman serangan rudal ke Eropa. Belum diketahui kapan tepatnya AS menarik diri dari INF, yang menciptakan ruang perbaikan yang dapat melibatkan Cina.

Keputusan Trump menarik AS dari INF menjadi keprihatinan dunia. Pejabat-pejabat di pemerintahan Trump pun telah memberikan alasan-alasan mengapa AS harus menarik diri dari perjanjian itu. Alasan utamanya karena sudah sejak lama Rusia melanggar perjanjian tersebut.

Awalnya Trump dan Putin dijadwalkan untuk melakukan pertemuan resmi di sela pertemuan G20, di mana INF menjadi salah satu topik yang akan dibicarakan. Tapi Trump membatalkan pertemuan tersebut setelah Rusia menyita tiga kapal Ukraina dan menangkap awak mereka di Selat Kerch. 

"Kami menunggu pertemuan antara Putin dan Trump, yang bisa membicarakan proses ini dan membuat sketsa garis besar dialog atas topik ini, tapi seperti yang Anda ketahui pertemuan tersebut tidak jadi," kata jurubicara pemerintahan Rusia, Dmitry Peskov.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement