Selasa 04 Dec 2018 15:12 WIB

31 Pekerja Tewas di Papua, Menhan: Saya Bertanggung Jawab

Ryamizard akan berembuk dengan Polri dan TNI untuk membahas langkah selanjutnya.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyimak pertanyaan anggota dewan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyimak pertanyaan anggota dewan saat rapat kerja dengan Komisi I DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan tewasnya 31 pekerja proyek Istaka Karya di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, pada Ahad (2/12), bukan hanya tanggung jawab Polri dan TNI. Sebagai menteri pertahanan, Ryamizard juga ikut bertanggung jawab atas kejadian itu. 

"Tanggungjawab saya juga, bukan hanya polisi dan tentara saja, saya bertanggungjawab," ujar Ryamizard saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/12).

Sebagai bentuk tanggung jawabnya, Ryamizard akan berembuk dengan Polri dan TNI untuk membahas langkah selanjutnya. "Saya akan bicarakan dulu. Nggak bisa kan saya bicara sendiri di sini," ucapnya.

Dalam pembahasan langkah selanjutnya, menurutnya perlu ada kejelasan terkait apa yang harus dilakukan TNI dan Polri. "Saya tidak merinci apa yang harus dilakukan polisi dan tentara, harus ada jelas, siapa berbuat apa. Kalau tidak, di sana menganggap sudah aman, di sini menganggapnya terjadi lagi, kami akan rembukan lagi dengan TNI dan Polri" katanya.

Untuk membantu proses evakuasi korban Ryamizard menginstruksikan untuk mengirimkan helikopter dengan kapasitas yang cukup besar. Ia pun memastikan pelaku penembakan tersebut bukan dilakukan oleh orang biasa, melainkan dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).  "Oh iyalah, sudahlah, kalau begitu OPM. Masa orang biasa nembak-nembak," ucapnya.

Sebelumnya, Ryamizard menegaskan pelaku penembakan terhadap 31 pekerja  tersebut bukanlah merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), melainkan pemberontak. "Kenapa saya bilang pemberontak? ya kan mau memisahkan diri, Papua dari Indonesia," kata Ryamizard di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/12). 

Ryamizard menilai upaya-upaya pemberontakan yang dilakukan kelompok tersebut harus ditangani oleh TNI langsung. Berbeda jika dikatakan kelompok kriminal yang penanganannya dilakukan oleh polisi. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement