REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslim Latvia yang kebanyakan berasal dari Sudan, Pakistan, dan Maroko beribadah. Suara azan selalu membangkitkan jiwa semua Muslim di Latvia dan dunia untuk mendirikan shalat.
Entah itu berasal dari ruang bawah tanah atau menara yang tinggi menjulang. Selama lebih dari 1.400 tahun, kalimat azan Allahu Akbar (Allah Maha Besar) berhasil menyatukan Muslim untuk duduk bersama.
Seorang mualaf asli Latvia, Dagnia Kirkoz, mengungkapkan lebih memilih Islam karena ia merasa selalu bersama Allah SWT. Konversi ke Islam memberinya ketenangan psikologis.
“Hadiah yang tidak pernah bisa saya nikmati sebelum saya berkomunikasi dengan Allah SWT,” kata Kirkoz yang berasal dari Madona, namun menetap di Beirut.
Kirkoz lulus dari University of Latvia dengan ijazah keperawatan. Ia mengembangkan minatnya kepada Islam melalui beberapa mahasiswa Muslim yang ditemuinya. Wanita bersuamikan pria Libanon ini sangat terkesan dengan cara sopan santun dan moral yang ditunjukkan oleh para Muslim.
Ia memandang umat Islam serius dalam masalah pendidikan. Mereka melakukan tanggung jawabnya meskipun terasingan. “Mereka tidak tertarik mengejar kesenangan hidup,” ujarnya.