Rabu 05 Dec 2018 11:27 WIB

Kementan Kejar Tanam 18 Ribu Hektare Bawang Putih

Peningkatan luas tanam terjadi sejak swasembada bawang putih dicanangkan

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman
Menteri Pertanian Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan komitmen Kementerian yang dipimpinnya mengejar swasembada bawang putih pada 2021. Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi mengatakan, sejak pencanangan oleh Mentan, sentra produksi bawang putih kembali menggeliat.

“Tak hanya itu, kini mulai menjamur sentra baru penanaman bawang putih.  Tak hanya di wilayah Jawa tetapi juga di luar Jawa seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesu Tengah, Sulawesi Selatan, NTT, bahkan sampai ke Papua,” kata Suwandi saat meninjau lahan bawang merah di Solok, Sumatera Barat, Rabu (5/12).

Suwandi menegaskan sejak digulirkan program menuju swasembada bawang putih oleh Mentan, terjadi peningkatan luas tanam yang signifikan. Sebagai bukti, bertahun-tahun data luas tanam bawang putih tidak  beranjak dari kisaran 2 ribuan hektar setahun, namun pada 2018 ditargetkan penanaman bawang putih lebih dari 10 ribu hektar  yang berasal dari APBN dan wajib tanam importir. 

“Artinya, naik 500 persen tanam  tahun ini. Tahun 2019 nanti kita akan kejar tanam 18 ribu hektare untuk mencapai swasembada benih,” tegasnya.

Untuk itu, Suwandi menyebutkan pihaknya akan menaikkan alokasi APBN khusus untuk bawang putih. Pada 2017, telah dialokasikan APBN seluas 3.273 Hektar di delapan Kabupaten dan 2018 meningkat menjadi 5.949 Hektar yang tersebar di 79 Kabupaten.

"Tahun depan kita upayakan minimal 10 ribu hektare lagi dari APBN dan 8 ribuan hektar dari skema wajib tanam guna menggenjot produksi dalam negeri. Tentunya ini akan semakin memantik geliat bawang putih di dalam negeri,” ujarnya. 

Suwandi menambahkan, wilayah Sumatera yang selama ini tidak terdengar akan pengembangan bawang putih kini mulai bermunculan, seperti di Aceh Tengah,  Bener Meriah, Gayo Lues, Solok, Agam, Tanah Datar dan Solok Selatan. Di wilayah Sumatera Utara malah muncul tiga sentra baru potensial yaitu Karo, Simalungun dan Humbang Hasundutan. Sentra baru juga mulai muncul di Merangin, Kerinci, Kepahiang, Rejang Lebong, Muara Enim hingga OKU Selatan.

"Wilayah gugusan Bali Nusa Tenggara juga mulai bangkit lagi seperti di Tabanan,  Bangli, lombok timur, di NTB, TTS di NTT. Pun dengan Zona Sulawesi di Bantaeng, Enrekang, Sigi, Donggala, Poso, Minahasa dan Minsel,” tuturnya. 

Perlu diketahui, saat ini sentra baru yang tumbuh dan berkembang  umumnya menggunakan varietas lokal seperti Lumbuh Hijau, Lumbuh Kuning, Lumbu Putih, Sangga Sembalun dan Tawangmangu Baru dengan rata rata produktivitas 8-15 ton per hektar. Lahan tanam disarankan di ketinggian diatas 800 meter diatas permukaan laut. Bisa dipanen setelah berumur 110 - 130 hari setelah tanam.

"Kami yakin, dengan melihat dinamika dan perkembangan lapang, swasembada bawang putih bisa kita raih dan capai pada 2021,” pungkas Suwandi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement