REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengutuk keras aksi pembunuhan yang dilakukan kelompok separatis dan kriminal di Papua terhadap 31 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga..
“Aksi yang tidak manusiawi ini, tidak bisa dibiarkan harus ditindak dengan tegas, tanpa kompromi,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Tjahjo menegaskan proses pembangunan di Papua harus tetap berjalan. Ia mengajak masyarakat Papua mengutuk keras kelompok kriminal yang sengaja separatis dan kriminal mengganggu jalannya pembangunan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
“Jajaran pemerintah daerah Provinsi Papua, termasuk pemerintah daerah kabupaten/kota di Papua dan masyarakat Papua agar bersatu membangun Papua serta menolak segala propaganda kelompok bersenjata yang ganggu pembangunan Papua,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menjelaskan, akibat tindakan tersebut, pelayanan publik dalam rangka pemenuhan ekonomis sosial dan budaya masyarakat di Distrik Yall di Kabupaten Nduga terhambat. "Karena para pekerja itu sedang mengerjakan jalan dan jembatan yang sangat penting untuk mobilisasi dan menjawab kebutuhan warga di Nduga,” tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 31 pekerja proyek jalan Trans Papua yang sedang bekerja membangun jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, diduga dibunuh kelompok bersenjata. Peristiwa tersebut terjadi pada Ahad (2/12) malam.