REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kantor Pelabuhan (Kanpel) Kelas I Batam, terus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan pelayaran. Kampanye keselamatan pelayaran ini, khususnya dalam menghadapi arus penumpang menjelang masa Natal 2018 dana tahun baru 2019.
Selain itu, juga mewujudkan Pelabuhan Batam yang selamat dan aman bagi seluruh kapal dan penumpang. Kampanye keselamatan pelayaran kali ini mengambil tema "Keselamatan Pelayaran Menjadi Tanggung Jawab Kita Bersama".
Acara kampanye keselamatan pelayaran yang dilaksanakan pada Rabu (5/12) di Pelabuhan Batu Ampar Bintang 99 Batam. Kegiatan ini disaksikan Gubernur Kepulauan Riau dan diikuti oleh peserta dari unsur instansi Kementerian Perhubungan dan lainnya.
Kepala Kantor Pelabuhan Kelas I Batam Capt. Barlet mengatakan, kampanye keselamatan pelayaran bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) dunia pelayaran di Pelabuhan Batam. Baik regulator, operator, maupun pengguna jasa transportasi laut bahwa keselamatan pelayaran merupakan kebutuhan dan tanggung jawab bersama.
“Kampanye keselamatan pelayaran kali ini diselenggarakan dengan melakukan pemeriksaan keselamatan dan kelaikan kapal secara rutin, ramp check bagi kapal penumpang, pengujian pengembangan liferaft, sosialisasi pemakaian life jacket pada kapal penumpang serta penetapan alur pelayaran di Pelabuhan Batam dan upaya-upaya lain yang dilakukan oleh stakeholders dan masyarakat maritim di Batam," katanya.
Kantor Pelabuhan Kelas I Batam menggelar acara kampanye keselamatan pelayaran, Rabu (5/12). (Foto: Ditjen Hubla)
Lebih jauh Capt Barlet mengatakan, Pelabuhan Batam merupakan salah satu pelabuhan yang vital bagi perekonomian Provinsi Kepulauan Riau khususnya dan Indonesia secara luas. Lokasi yang strategis "head to head" dengan Pelabuhan Singapura dan berada di jalur Pelayaran Internasional Selat Singapura, menjadikan Pelabuhan Batam sebagai pelabuhan yang sangat sibuk melayani kunjungan kapal baik kapal berbendera Indonesia maupun asing.
“Untuk menjawab kondisi tersebut, perlu kerja keras seluruh stakeholder dan masyarakat maritim untuk terus meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah Pelabuhan Batam sehingga berdampak positif bagi kinerja Pelabuhan Batam yang profesional, berdaya saing tinggi dan berstandar internasional serta menjadi pilihan bagi kapal-kapal domestik maupun internasional untuk berkunjung," tegas Capt Barlet.
Selain itu, Capt Barlet juga mengatakan bahwa dalam melaksanakan tugas pengawasan dan penegakan hukum di bidang pelayaran Kantor Pelabuhan Batam tidak dapat bekerja sendiri. Peran dan kerjasama instansi dan stakeholder serta masyarakat maritim mutlak diperlukan. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh stakeholder di Pelabuhan Batam untuk selalu bersatu padu dan meningkatkan keselamatan pelayaran agar terwujud zero accident di Pelabuhan Batam.
"Kami berharap agar keselamatan dan keamanan pelayaran menjadi budaya bagi masyarakat kita yang hidup di Negara maritim. Dengan menjadikannya budaya, segala upaya penanganan keselamatan pelayaran yang selama ini dilakukan bukan hanya dalam bentuk penanganan musibah yang bersifat responsif, tetapi juga dalam bentuk tindakan-tindakan pencegahan yang bersifat preventif," kata Capt Barlet.
Ketua Pelaksana Panitia Kampanye Keselamatan Pelayaran Pelabuhan Batam, Capt. Oka Harry Putranto dalam laporannya mengatakan, sebagai bentuk dan simbol implementasi pelaksanaan keselamatan pelayaran, kampanye tahun ini diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan. Seperti apel pagi kesiapan personil kampanye keselamatan pelayaran, pemberian penghargaan kepada pegawai Kantor Pelabuhan Terbaik, Lembaga Pendidikan terbaik serta masyarakat maritim terbaik yang dalam hal ini diberikan kepada Nakhoda kapal MV. Gold Star.
Selain itu, kampanye kali ini juga diisi dengan kegiatan simulasi pemadaman kapal kebakaran dan pertolongan korban yang jatuh ke laut serta demostrasi kampanye keselamatan pelayaran oleh kapal Pelayaran Rakyat (Pelra).
"Dengan simulasi ini semoga dapat mengingatkan kita betapa gentingnya situasi musibah kebakaran kapal dan besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan, sehingga kita semua termotivasi untuk selalu menjaga kecakapan dan kesigapan dalam menjaga keselamatan pelayaran," kata Capt. Oka.
Sebagai informasi, guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Pelabuhan Batam Kementerian Perhubungan telah menata kembali organisasi dan tata kerja Kantor Pelabuhan Kelas I Batam menjadi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Khusus Batam. Saat ini Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.93 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Khusus Batam.