REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mantan runner pengaturan skor sepak bola Indonesia, Bambang Suryo, mengaku mendapatkan ancaman setelah mengungkap kasus mafia di sepak bola Indonesia. Ancaman didapatkan dari orang-orang yang telah dikenalnya cukup lama.
"Saya kenal semua, dari 'tempat atas' juga ada yang ancam saya," ujar Bambang saat ditemui wartawan di Kota Malang, Rabu (5/12).
Bambang mengungkapkan, ada begitu banyak jenis ancaman yang diberikan sejumlah pihak kepadanya. Beberapa di antaranya seperti ancaman akan dimasukkan ke dalam karung, got, mutilasi, dan sebagainya.
Bahkan, terdapat oknum yang meminta bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Askab PSSI Kabupaten Malang, Agusto Ariefianto. Oknum tersebut berharap dirinya untuk keluar dari lingkungan sepakbola terutama di Kabupaten Malang. Namun permintaan tersebut tak diindahkan karena dukungan kuat dari Agusto kepadanya.
"Saya di-backup Pak Agusto untuk maju terus dan jangan takut karena kita orang NKRI, negara yang berdaulat," kata Manajer Klub Metro FC ini.
Meski mendapatkan ancaman, Bambang mengatakan, akan berusaha menjadi 'pemain bertahan'. Ia berusaha mendiamkan segala ancaman yang datang sembari menunggu serangan dari sejumlah pihak.
Hal yang pasti, dia melanjutkan, akan terus berkoordinasi dengan Agusto dari segala serangan yang didapatkannya. "(Tindakan ini pada dasarnya) untuk memajukan sepakbola di Kabupaten Malang," kata dia.
Sebelumnya, Bambang mengungkapkan, kasus mafia pengaturan skor di salah satu acara televisi Indonesia. Di acara tersebut ia membeberkan sejumlah fakta termasuk individu pengatur skor di liga Indonesia.