REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta kepada pemerintah agar melindungi korban selamat dari peristiwa penembakan di Kabupaten Nduga, Papua. Penembakan itu menelan puluhan korban jiwa di Kabupaten Nduga.
"Kami meminta pemerintah memastikan tersedianya perlindungan, menanggung seluruh biaya pemulihan fisik mau pun non fisik para korban dan saksi kunci yang selamat," ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (5/12).
Komnas HAM menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada semua keluarga korban serta mengecam tindakan brutal dan tidak manusiawi yang telah mengakibatkan kematian dan cedera puluhan warga tersebut. Ia mengatakan tindakan-tindakan seperti itu tidak bisa ditolerir.
Untuk itu, aparat penegak hukum didesak segera menindak dan menangkap para pelaku sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Komnas HAM pun meminta pemerintah meningkatkan upaya-upaya pencegahan dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali.
"Siang ini konsolidasi tokoh di sana menyatakan kondisi berkabung supaya aware semua supaya tidak terjadi lagi. Tidak ada berbahagia dengan peristiwa ini," ujar Ahmad Taufan Damanik.
Komnas HAM menyatakan terus mengamati perkembangan penanganannya dalam kerangka perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia. Apabila peristiwa pembunuhan tidak manusiawi di Nduga itu ditangani tidak secara tepat dan baik, dikhawatirkan akan mudah berkembang menjadi permasalahan hak asasi manusia di kemudian hari.