REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Polisi Malaysia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap buronan Low Taek Jho dan empat orang lainnya. Mereka akan menghadapi tuntutan baru terkait skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Low Taek Jho, yang lebih dikenal sebagai Jho Low, telah diidentifikasi oleh penyelidik Malaysia dan Amerika Serikat (AS) sebagai tokoh kunci dalam dugaan pencurian sekitar 4,5 miliar dolar AS dari dana 1MDB. Low melalui juru bicaranya membantah semua tuduhan. Saat ini keberadaan Low masih belum diketahui.
Bulan lalu, para jaksa AS menuduh Low dan dua mantan bankir Goldman Sachs bersekongkol dalam melakukan tindakan pencucian uang dana 1MDB. Mereka juga bekerja sama untuk melanggar Undang-undang Praktik Korupsi Asing.
Kepala polisi Malaysia Mohamad Fuzi Harun mengatakan, pada Selasa (4/12) bahwa Low dan empat orang lainnya didakwa dengan 13 tindakan pencucian uang dan pelanggaran kepercayaan yang melibatkan kerugian dana 1MDB sebesar 1,17 miliar dolar AS.
"Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan terhadap lima orang tersebut. Jika mereka ditemukan berada di negara lain, polisi dan Jaksa Agung akan mengambil tindakan untuk meminta ekstradisi sehingga mereka dapat dibawa kembali ke Malaysia untuk menghadapi dakwaan di pengadilan," kata Mohamad Fuzi.
Baca juga, Terlibat Skandal 1MBD, Mantan Pegawai AS Akui Bersalah.
Mohamad Fuzi menjelaskan Low didakwa dengan lima tuduhan pencucian uang yang melibatkan transfer senilai 1,03 miliar dolar AS ke rekening bank Swiss antara 30 September 2009 dan 25 Oktober 2011.
Bersama dengan ajudannya, Eric Tan Kim Loong, Low menghadapi dua tuduhan pencucian uang lagi karena menerima 126 juta dolar AS di rekening bank yang berbasis di Singapura.
Tuduhan baru di samping delapan dakwaan pencucian uang sudah diajukan terhadap Low pada Agustus lalu.
Seorang juru bicara Low mengatakan tuduhan terbaru itu merupakan kelanjutan dari persidangan yang diperuntukan untuk media. "Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, Tuan Low tidak akan tunduk pada yurisdiksi di mana kesalahan telah ditentukan oleh politik dan tidak ada proses hukum independen," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan.
Selain Low, mantan penasihat umum 1MDB Jasmine Loo Ai Swan, mantan direktur pengembangan bisnisnya Casey Tang Keng Chee, dan mantan direktur eksekutif keuangan Terence Geh Choh Heng juga menghadapi tuduhan pencucian uang 1MDB.
Loo dan Tan juga dinobatkan sebagai tokoh kunci dalam gugatan perdata AS yang berusaha menyita aset senilai lebih dari 1,7 miliar dolar AS yang diduga dibeli dengan dana 1MDB.
Tidak seperti Low yang mengaku tidak bersalah, Tan dan tiga orang lainnya tidak berkomentar tentang kasus 1MDB. Keberadaan mereka juga tidak diketahui.
1MDB didirikan oleh mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak pada 2009 dan merupakan subyek pencucian uang di setidaknya enam negara, termasuk AS, Swiss dan Singapura.
Najib kalah dalam pemilihan umum Mei lalu. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membuka kembali penyelidikan atas keterlibatan Najib dalam 1MDB.
Najib kini menghadapi hampir 40 tuduhan pencucian uang dan tuduhan korupsi terkait dengan 1MDB dan entitas pemerintah lainnya. Dia secara konsisten membantah tuduhan tersebut.