REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Juru taktik River Plate Marcelo Gallardo merasa tidak senang dengan keputusan yang diambil pihak Komite Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol). Conmebol memutuskan memainkan leg kedua final Copa Libertadores di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol.
"Untuk memainkan Copa Libertadores 10 ribu kilometer jauhnya dari rumah adalah hal yang memalukan," ujar Gallardo kepada wartawan dikutip Diario AS, Rabu (5/12).
Buntut dari keputusan Conmebol lantaran aksi vandalisme para suporter River. Sejumlah fan klub Argentina itu melakukan penyerangan ke bus Boca Juniors ketika ingin memasuki area Stadion El Monumental pada November lalu.
Alhasil, untuk meminimalisasi aksi tersebut kembali terjadi, maka Conmebol dan beberapa pihak terkait memutuskan menggelar partai final Copa Libertadores di ibu kota Spanyol, Madrid. "Kami akan merenungkan keputusan ini karena pendukung kami telah kehilangan kesempatan menyaksikan klubnya bermain," sambung pria 42 tahun.
Menurut juru taktik asal Argentina itu, tak seharusnya laga final digelar di tempat yang begitu jauh. Bukan hanya di luar Argentina, tapi juga di luar Amerika Selatan.
Gallardo pun mengaku ini merupakan keputusan konyol di sepanjang gelaran Liga Champions-nya klub-klub Amerika Selatan. "Kami harus bersiap-siap untuk pertandingan dan bermain sebaik mungkin untuk membela kepentingan pendukung kami, karena tak ada orang lain yang akan melakukannya."