Rabu 05 Dec 2018 18:57 WIB

Kondisi Korban Penyerangan di Nduga Masih dalam Pemulihan

Sebelumnya ada empat karyawan PT Istaka Karya yang sempat menyelamatkan diri.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Ambulans TNI meninggalkan hanggar helikopter Bandara Mozes Kilangin Timika saat evakuasi jenazah Serda Handoko setibanya di bandara tersebut, Papua, Rabu (5/12/2018).
Foto: Antara/Evarianus Supar
Ambulans TNI meninggalkan hanggar helikopter Bandara Mozes Kilangin Timika saat evakuasi jenazah Serda Handoko setibanya di bandara tersebut, Papua, Rabu (5/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyebutkan, tiga masyarakat sipil dan seorang personel TNI yang dievakuasi dari pembunuhan kelompok bersenjata masih dalam tahap pemulihan. Kamal menjelaskan, pada Rabu (5/12), tiga masyarakat sipil masih dirawat di RSUD Jaya Wijaya, sedangkan seorang anggota TNI dievakuasi ke Mimika.

Menurut Kamal, sebelumnya ada empat karyawan PT Istaka Karya yang sempat menyelamatkan diri. "Saat itu yang bersangkutan mendengar kejadian pembunuhan pada masyarakat pendatang, yang ada di lokasi itu, merapat ke batalyon," kata Kamal. 

Kemudian, pada Senin (3/12) dini hari, terjadi penyerangan terhadap batalyon. Sehingga, masyarakat bersama TNI mengamankan diri mencari posisi menuju arah ke Jaya Wijaya atau Wamena.  

"Kondisi para korban masih proses pemulihan, situasi psikis yang bersangkutan, mudah-mudahan sesegara mungkin rasa ketakutan ini hilang dari waktu ke waktu, perlahan," kata Kamal menjelaskan. 

Kamal menjelaskan, luka yang dialami para korban di antaranya tembakan di bagian tubuh. Sementara ini, dokter di RSUD Jaya Wijaya masih bisa menangani luka-luka para korban. 

"Yang paling penting, kami upayakan penyembuhan, kami koordinasi dengan PUPR untuk segera komunikasi dengan keluarganya (pekerja) dan keluarga korban sebagian sudah sampai di wamena," ujar Kamal. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement