REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Guyuran hujan yang berturut-turut selama sepekan ini mengakibatkan longsor dan banjir di beberapa titik lokasi di Kabupaten Aceh Tenggara. Ada tiga desa yang terendam banjir yakni Desa Kuta Rambe Kecamatan Darul Hasanah, Desa Natam Baru Kecamatan Badar, Desa Kayu Mentangur Kecamatan Ketambe Kabupaten Agara Aceh Tenggara.
Dalam menanggapi bencana banjir ini, relawan Rumah Zakat Cabang Medan menerjunkan enam orang relawan. Mereka berangkat menuju lokasi banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara pada Sabtu(1/12) lalu. Berangkat dari kantor Rumah Zakat Cabang Medan, bantuan dipersiapkan dengan baik. Bantuan yang akan dikirim berupa 100 kaleng rendang Superqurban, enam sak Beras, 18 papan telur ayam, 18 kotak mi instan, 18 liter minyak makan, tiga dus susu cair, makanan balita juga susu balita dan obat-obatan.
Tidak lupa sejumlah perlengkapan ibadah berupa enam kain sarung dan empat sajadah. Perlengkapan sekolah berupa 20 tas sekolah untuk SMP/SMA dan buku serta alat tulis untuk SD siap di bawa korban terdampak banjir.
Rumah Zakat membantu korban banjir di Aceh Tenggara.
Dengan perlengkapan juga amunisi aksi seperti pelampung, helm, dan sepatu boot pada ahad(2/12) Relawan Rumah Zakat di perbatasan, Agara John Pratama, Kades Abi Hasan, SH bersama-sama menuju tiga desa yang terkena dampak banjir tersebut.
Desa yang pertama, desa Kuta Rambe. Ada 11 Kepala Keluarga (KK) dari 18 KK yang menjadi korban terdampak banjir.
Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul karena derasnya arus Sungai Mamas ini juga membuat ladang jagung serta rumah warga terendam. Saat bantuan disalurkan banjir pun belum surut. Yang paling menyedihkan tidak ada posko pengungsi di desa ini sehingga warga tidur di rumah tetangga.
Desa yang kedua, desa Natam Baru. Banjir melanda dua dusun yaitu Dusun Simpang Tiga dan Dusun LW. Menderung. Terdapat satu posko pengungsian di desa ini yaitu di BPBD Aceh Tenggara tetapi warga memilih tidur di rumah saudara di kecamatan lain karena takut banjir susulan. Di desa ini sekitar 21 rumah rusak berat, satu rusak sedang, 25 rusak ringan. Ada 65 KK yang terkena dampak di desa tersebut.
Desa yang ketiga, Desa Kayu Mentangur. Ini merupakan desa yang terkena dampak banjir paling parah dari dua desa lainnya. Ada Posko BPBD Aceh Tenggara, Posko Dinas Sosial dan Posko DU Tagana. Di desa ini ada 32 KK, tiga rumah hanyut dan 13 rumah rusak berat.
Hakimin selaku Kades Kayu Mentangur menyampaikan ini adalah banjir susulan. Tidak ada korban jiwa karena kejadian terjadi pada sore hari sehingga penduduk bisa menyelamatkan diri. Banjir bandang membawa material kayu-kayu besar dan bebatuan yang merupakan kiriman dari air pegunungan.
Rahmat Santoso selaku Kadiv Disaster RN Medan mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Kades serta istri dan Relawan Rumah Zakat atas kerja samanya untuk turun tangan saling membantu mengevakuasi korban. Serta bersama melakukan penyaluran bantuan untuk korban bencana banjir bandang Agara.