Kamis 06 Dec 2018 01:00 WIB

BPN Nilai Media Khawatir Masyarakat Bersimpati pada Prabowo

Prabowo memandang media massa tidak proposional dalam memberitakan Reuni 212.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Reiny Dwinanda
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama para ustadz bersama para pimpinan terkait menghadiri reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) bersama para ustadz bersama para pimpinan terkait menghadiri reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Pipin Sopian mengatakan, pihaknya menilai sejumlah media mainstream di Indonesia seolah khawatir jika masyarakat simpati kepada calon presiden nomor urut dua. Anggapan itu muncul setelah melihat pola pemberitaan media massa saat Reuni 212 Ahad (2/12) lalu.

Prabowo pun sempat meluapkan kemarahannya kepada sejumlah media yang dinilai tidak memberitakan peristiwa Reuni 212 secara proporsional.

Baca Juga

“Jadi, saya melihat ada ketakutan media-media mainstream jika masyarakat menyaksikan peristiwa luar biasa, di mana jutaan orang berkumpul dan ingin menyuarakan aspirasi keadilan terhadap rezim akan membuahkan simpati kepada Prabowo,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kepada Republika.co.id, Rabu (6/12).

Pipin menjelaskan, itu pula yang membuat Prabowo dengan lantang mengkritik media massa di Indonesia. Menurut Pipin, BPN sejatinya memahami kebijakan tiiap redaksi. Hanya saja, media harus tetap adil dalam menyajikan berita untuk para pembaca.

photo
Fakta Reuni Alumni 212

Pipin merasa ada upaya untuk menutupi atau menghilangkan peristiwa sejara Reuni 212 di mata masyarakat Indonesia. “Jadi yang bisa diambil dari hal itu, seharusnya media di Indonesia bisa proporsional dalam memberitakan perisitwa yang luar biasa,” ujarnya.

Kerasnya Prabowo dalam mengkritik media, menurut Pipin, tidak akan merugikan elektabilitas. Sebab, segala sesuatu yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra itu tentu sudah melalui pertimbangan.

Bagi Prabowo, hal yang paling terpenting adalah bisa menyampaikan aspirasi dari para pendukungnya. “Jadi ini tidak akan merugikan, karena ini wujud memperjuangkan aspirasi pendukung yang selama ini melihat ada oknum media yang sengaja melakukan framing tidak sehat,” tuturnya.

Prabowo memenuhi undangan panitia untuk menghadiri Reuni Alumni 212, Ahad. Dia pun turut memberikan sambutan dalam acara yang berpusat di Lapangan Monas, Jakarta Pusat itu.

Namun, Prabowo mengaku kecewa usai melihat pemberitaan media massa. Kekecewaan itu diungkapkan Prabowo Hari Disabilitas Internasional yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu.

Prabowo memprotes sejumlah media yang mengatakan bahwa jumlah massa Reuni Alumni 212 hanya belasan ribu. Padahal, menurut Prabowo, total massa yang hadir mencapai 11 juta orang.

"Saya katakan, hei jurnalis-jurnalis, kalian tidak berhak sandang sebagai juranlis. Saya katakan mulai sekarang jangan lagi hormati mereka karena mereka semua antek," ucapnya Prabowo disambut sorakan peserta peringatan Hari Disablitas Internasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement