REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Sebagai upaya melatih kesiapsiagaan dan kecepatan respons pekerja dalam menjalani standar operasional prosedur keadaan darurat, SPL/SPM Project Balongan bersama Marine Region III menyelenggarakan simulasi emergency drill oil spill dan fire fighting di perairan Balongan, Rabu (5/11).
Simulasi ini merupakan puncak dari kegiatan simulasi penanganan keadaan darurat di perairan Balongan, dimana sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan table top sebanyak 2 (dua) kali, yakni di Cirebon dan di Indramayu.
Skenario yang dijalankan pada simulasi emergency drill oil Spill tersebut yakni pada 5 Desember 2018 terjadi bocoran minyak dari SPM 165.000 DWT. Tim Operasi Penanggulangan (TOP) kemudian bergerak cepat menuju lokasi kejadian guna mencegah tumpahan minyak semakin meluas.
Untuk menanggulangi tumpahan minyak tersebut, tim operasi penanggulangan menggelar oil boom sepanjang 200 m, kemudian menurunkan oil skimmer dari atas kapal AHTS PTK 5401 dengan tujuan untuk menghisap tumpahan minyak.
Setelah ceceran minyak teratasi, Kapal Endang Darma Ayu yang berada di sekitar lokasi kejadian terbakar akibat dampak dari minyak yang tumpah ke perairan. Kapal Patra Tunda dari Pertamina Trans Kontinental pun sigap memadamkan api yang membumbung tinggi di Kapal Motor Endang Darma Ayu.
Pada Simulasi tersebut, tidak menggunakan minyak maupun api sungguhan sehingga tidak menyebabkan pencemaran laut dan kecelakaan kerja yang sesungguhnya.
Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Project Coordinator Proyek SPL/SPM Balongan Antonius Ginting menyatakan, simulasi oil spill ini menjadi bekal bagi Pertamina apabila sewaktu-waktu terjadi emergency di perairan SPM Balongan, sehingga masing-masing pekerja dan fungsi di RU VI bisa mengerti dan sigap apa tugas dan tanggung jawabnya.
Manager Marine Region III Erfien Purwanto mengatakan, selain sebagai sarana uji coba peralatan, pelatihan yang rutin digelar ini juga sebagai kepatuhan Pertamina RU VI Balongan terhadap regulasi terkait aspek maritim yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan serta implementasi pedoman penanggulangan kebakaran kapal dan tumpahan minyak di perairan.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Indramayu Hanif Kartika Yudha, memberi apresiasi kepada Pertamina dalam hal ini SPL/SPM Balongan Project dan Marine Region III yang telah melaksanakan drill di perairan Balongan. Hanif mengatakan, dengan simulasi ini membuktikan bahwa Pertamina komitmen dalam melaksanakan peraturan dari Menteri Perhubungan No 58 Tahun 2013.
Diharapkan, kegiatan ini bisa membuat operasional Kilang Pertamina RU VI Balongan tetap berjalan dengan baik tanpa adanya insiden terlebih RU VI merupakan objek vital nasional yang menopang kebutuhan energi nasional khusunya DKI Jakarta.