Kamis 06 Dec 2018 14:52 WIB

Wali Kota Bujuk Investor Bangun Bioskop di Sukabumi

Sebelumnya, investor enggan berinvestasi karena kemacetan menuju Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)
Pemutaran film di bioskop (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengundang para investor untuk membangun sarana bioskop di Kota Sukabumi. Hingga kini bioskop  belum tersedia di kota tersebut.

"Kami mengundang atau membujuk investor agar mau membangun bioskop,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Kamis (6/12).

Ia mengakui bukan ranah pemda untuk membangun bioskop. Sehingga kata Fahmi, pemkot membujuk investor untuk datang ke Sukabumi membangun bioskop. Terlebih setelah diresmikannya jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi 1 maka akses warga semakin terbuka atau lebih cepat.

Sebelumnya alasan investor enggan berinvestasi salah satunya karena alasan transportasi atau kemacetan lalu lintas menuju Sukabumi.

 

Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami menambahkan, ada sebanyak tiga investor yang melirik pembangunan sarana bioskop di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Namun hingga kini proses investasi tersebut masih dalam tahapan pemilihan lokasi yang tepat.

"Bioskop ada beberapa investor yang sudah melirik,’’ ujar Andri.

Hal ini menjadi angin segar bagi warga yang sebelumnya menantikan bioskop di Sukabumi. Saat ini kata Andri, memang belum terdapat sarana bioskop di Sukabumi.

Kendala dalam pembangunan bioskop terutama menyangkut lokasi. Saat ini ada satu pusat perbelanjaan yang akan dijadikan lokasi bioskop namun masih dinilai konstruksi bangunannya.

Meskipun belum ada bioskop ungkap Andri, keberadaan seniman film di Sukabumi cukup berkembang dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan produksi film lokal yang cukup berkualitas. Sehingga pemkot optimistis ke depan akan terus lahir sineas muda yang lahir dari Sukabumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement