REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anomali cuaca dan musim hujan yang mulai mendera beberapa wilayah di Indonesia, menambah risiko bencana alam dan penyakit bagi masyarakat. Menanggapi hal itu, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) membuka posko kesehatan di Tebing Tinggi, Sumatra Utara.
Posko kesehatan ini memberikan pelayanan medis secara gratis kepada masyarakat sekitar Kelurahan Tualang dan Keluarahan Lubuk Raya. Koordinator MRI Kota Tebing Tinggi, Kurnia Rahman, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian ACT dan MRI terhadap kesehatan masyarakat.
"Semua sedang memasuki musim hujan, penyakit jadi lebih rentan di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya. Sebagai bentuk kepedulian kami, MRI Tebing Tinggi turun langsung ke masyarakat, bersama menciptakan lingkungan yang sehat, dan jauh dari penyakit," ujar Kurnia dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Kamis (6/12).
Dia menyatakan seluruh persiapan kegiatan ini dilakukan dengan maksimal. Selain memberikan pelayanan kesehatan, relawan juga berbaur dengan warga dan berdiskusi selagi belajar bersama menyikapi lingkungan. Ini dilakukan agar menumbuhkan semangat sosial di dalam bermasyarakat.
"Harapannya kegiatan ini maksimal memberikan pelayanan kesehatan gratis, khususnya untuk keluarga kurang mampu. Selain itu, juga membantu menumbuhkan kebersamaan warga, bersama-sama menyikapi dan menjaga kondisi lingkungannya masing-masing," ucapnya.
Salah satu warga Kelurahan Lubuk Raya, Aji Azni Fahwan, menyatakan kegiatan ini berguna bagi masyarakat. Ia pun mengucapkan terima kasih dan berharap kegiatan ini dilaksanakan secara rutin kepada masyarakat yang kurang mampu.
"Saya selaku warga di sini, sangat berterima kasih kepada kawan-kawan relawan dari MRI dan ACT ini. Layanan kesehatan gratis ini kami merasakan betul manfaatnya. Banyak yang mengeluh sakit, tapi tidak tahu kapan bisa berobat," ucapnya.
Selama sehari penuh, tim menggelar layanan kesehatan gratis. Sebanyak 70 orang penerima manfaat tercatat untuk diperiksakan kesehatannya. Mayoritas latar belakang pekerjaannya sebagai buruh cuci, tukang becak, guru ngaji, tukang botot (pengumpul barang bekas), tukang bangunan, juga Ibu rumah tangga.