REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada November 2018, elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengalami penurunan jika dibandingkan Oktober 2018. Sebaliknya, pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, mengalami kenaikan elektabilitas.
Hasil survei LSI Denny JA pada November 2018 menunjukkan, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada di angka 53,2 persen. Angka elektabilitas tersebut turun dibandingkan Oktober 2018, yakni 57,7 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan sebesar 4,5 persen.
Hal yang sebaliknya justru terjadi pada pasangan Prabowo-Sandi. Angka elektabilitas mereka pada Oktober 2018 berada di angka 28,6 persen.
Namun, pada November 2018 ini, angka elektabilitas Prabowo-Sandi meningkat menjadi 31,2 persen. Artinya, elektabilitas pasangan calon nomor urut 02 itu meningkat sebesar 2,6 persen.
Sementara itu, persentase pemilih yang belum memutuskan memilih juga mengalami kenaikan. Hasil survei pada November 2018, responden yang belum memutuskan pilihan sebanyak 15,6 persen, atau naik 1,9 persen dibandingkan pada Oktober 2018 berada di angka 13,7 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, menyatakan, naik-turunnya tingkat keterpilihan kedua pasangan calon merupakan hal yang biasa selama masa kampanye. "Pada September dan Oktober 2018, LSI Denny JA juga merekam naik-turunnya suara kedua kandidat,” kata dia Jakarta Timur, Kamis (6/12).
Ia menjelaskan naik-turunnya suara kedua kandidat selama dua bulan masa kampanye tidak terlalu signifikan. “Jarak kedua kandidat masih tetap di atas 20 persen dengan keunggulan Jokowi-Maruf dibandingkan Prabowo-Sandi," ujar dia.
Dalam survei November 2018 ini, LSI Denny JA menanyakan sejumlah isu yang muncul selama periode kampanye pemilihan presiden. Survei dilakukan pada tanggal 10-19 November 2018. Survei melibatkan 1200 responden di 34 propinsi dengan metode wawancara langsung.
Margin of error survei ini kurang lebih 2,9 persen. Selain survei, LSI Denny JA juga melengkapi survei ini dengan riset kualitatif dengan metode FGD, indepth interview, dan analisis media. Dalam rilis survei mengenai isu dan program capres ini, LSI Denny JA juga melengkapi data dengan hasil dari media dan pengawasan media sosial yang dilakukan di Strategic Room LSI.