Kamis 06 Dec 2018 20:39 WIB

Kiai Ma'ruf: Pemerintah Jangan Berhenti Membangun Papua

Pembangunan sangat penting bagi rakyat Papua dalam rangka pemerataan

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Evakuasi jenazah korban penembakan KKB di Nduga, Papua.
Foto: dok. Polda Papua
Evakuasi jenazah korban penembakan KKB di Nduga, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin turut prihatin atas insiden penembakan yang terjadi di Papua yang menyebabkan 19 orang pekerja proyek meninggal dunia. Meski begitu ia meminta agar pemerintah tidak berhenti melakukan pembangunan demi rakyat Papua.

"Tetapi jangan sampai kemudian adanya penembakan ini pemerintah jangan berhenti membangun," ujar Kiai Ma'ruf saat berbincang dengan awak media di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/12).

Kiai Ma'ruf mengatakan, pembangunan sangat penting bagi rakyat Papua dalam rangka pemerataan dan untuk menghilangkan disparitas antar daerah. Karena, menurut dia, kesenjangan itu yang selama ini menjadi hambatan dalam membangun negara ini.

"Jadi jangan sampai karena adanya kasus penembakan itu kemudian menimbulkan keraguan untuk dilanjutkan. terus dilanjutkan supaya masyarakat dapat perlindungan, mereka aman dan sejahtera," ucapnya.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif ini mengatakan gerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua harus dihentikan supaya tidak ada lagi kejadian serupa. Menurut dia, pemerintah harus memberikan perlindungan kepada setiap warga bangsa.

"Saya kira kita prihatin masih ada penembakan. Ini memang harus dihentikan supaya tidak terjadi lagi. Pengamanan harus diperketat, perlindungan kepada warga masyarakat Papua harus lebih diketatkan," kata Mustasyar PBNU ini.

Menurut Kiai Ma'ruf, dialog selaku terbuka untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Namun, kata dia, tentu ada batasannya jika menyangkut Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI). "Saya kira dialog itu selalu terbuka untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa. Dan tentu ada batasan-batasannya dalam kerangka NKRI. NKRI itu harga mati," jelas Kiai Ma'ruf.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement