Jumat 07 Dec 2018 04:00 WIB

Peraih Nobel 2018: Israel Lakukan Banyak Pelanggaran

Rakyat Palestina harus memiliki hak yang sama.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).
Foto: AP/Hatem Moussa
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Israel terus menyerang wilayah Palestina dengan melanggar hukum internasional. Hal ini disampaikan peraih penghargaan Nobel Kimia 2018, Profesor Emeritus Ilmu biologi Universitas Missouri-Columbia, George P. Smith, di Stockholm, AS, Rabu (5/12) waktu setempat.

Smith diundang untuk berbicara di sebuah konferensi yang digelar Asosiasi Palestina, yang didirikan oleh sekelompok akademisi di Swedia yang telah mengabdikan diri pada masalah Palestina.

"Rakyat Palestina dan Israel harus memiliki hak yang sama dan sama-sama hidup di wilayah itu dalam bentuk dua negara bagian," kata Smith, seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (6/12).

Smith menilai Israel telah banyak melakukan pelanggaran lantaran tidak mengizinkan warga Palestina menetap di wilayah pendudukan. Ia menegaskan apa yang dilakukan Israel di Gaza tidak bisa diterima. Menurutnya, Palestina harus kembali ke wilayahnya dan semua hak mereka harus direhabilitasi.

"Israel tidak hanya menekan rakyat Palestina, tetapi juga orang-orang Yahudi yang terganggu kebijakan Israel yang keliru. Israel harus menghentikan tindakan-tindakan ini," katanya.

Soal Smith yang menerima penghargan Nobel Kimia itu, surat kabar Israel dalam editorialnya menyatakan kekecewaannya karena telah memberikan penghargaan nobel kepada Smith yang merupakan aktivis anti-Israel dan pro-Palestina.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement