REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sebanyak sembilan jenazah korban penembakan di Papua, Jumat (7/12) akan diberangkatkan ke daerah asalnya masing-masing. Kesembilan jenazah korban itu telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Mabes Polri.
Ketua Tim DVI Polda Papua Kombes Pol dr Ramon mengatakan, yang terlibat dalam proses identifikasi jenazah para korban yaitu dokter forensik dan dokter gigi forensik. Pada Kamis (6/12), Tim DVI menerima sembilan kantong jenazah. "Dari sembilan kantong jenazah ini sampai tadi malam kami bisa selesaikan identifikasinya," kata Ramon.
Ramon mengatakan secara umum kekerasan yang dialami para korban yaitu luka tembak, kekerasan akibat benda tumpul dan benda tajam. Bahkan tujuh jenazah di antaranya masih dalam kondisi tangannya terikat ke belakang.
Adapun identitas sembilan karyawan PT Istaka Karya tersebut yaitu:
1. M Agung asal Gowa Sulawesi Selatan. Korban teridentifikasi berdasarkan sidik jari (primer) dan kesesuaian ciri-ciri fisik (sekunder).
2. Jefri Simaremare asal Tebing Tinggi, Sumatra Utara. Korba teridentifikasi dari tanda-tanda fisik dan susunan gigi.
3. Alipianus, asal Toraja. Korban teridentifikasi dari sidik jari dan ciri-ciri fisik.
4. Yoshapat asal Toraja. Korban teridentifikasi dari ciri fisik yang sesuai.
5. M Faiz, asal Makassar. Korban teridentifikasi dengan ciri-ciri fisik dan beberapa tato.
6. Charlie, asal Toraja. Korban dikenali dari sidik jari dan beberapa tanda fisik seperti tato.
7. Yusran, asal Toraja, juga dikenali dari sidik jari dan beberapa tanda fisik seperti tato.
8. Aris Usi asal Toraja. Korban dikenali dari ciri-ciri fisik dan visual (dikenali oleh rekan kerjanya yang selamat saat pebembakan oleh KKB).
9. Agustinus T, asal Toraja teridentfikasi dengan sidik jari dan beberapa tanda fisik yang sesuai termasuk rumusan gigi.
Ramon mengatakan secara umum kekerasan yang dialami para korban yaitu luka tembak, kekerasan akibat benda tumpul dan benda tajam. Bahkan tujuh jenazah di antaranya masih dalam kondisi tangannya terikat ke belakang.