Jumat 07 Dec 2018 15:16 WIB

BTN Masih Pertimbangkan Naikkan Bunga KPR Tahun Depan

Sejak 2015 hingga September 2018,BTN telah menyalurkan KPR senilai Rp 242,918 triliun

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur.
Foto: Antara/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan suku bunga acuan dinilai akan semakin tingkatkan potensi kenaikan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Meski begitu, Bank Tabungan Negara (BTN) menyatakan, tahun depan bunga KPR belum tentu naik lagi.

"Kenaikan bunga KPR akan tergantung kepada banyak faktor," ujar Direktur Konsumer BTN Budi Satria kepada Republika, Jumat (7/12).

Ia menambahkan, perbankan juga tidak serta merta merespon kenaikan suku bunga acuan BI dengan menaikkan suku bunga kredit. Berdasarkan data penyaluran KPR yang dilakukan BTN untuk MBR dalam program satu juta rumah mulai 2015 terus mengalami peningkatan.

Jika ditotal sejak 2015 hingga akhir September 2018, BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 2.311.421 unit senilai Rp 242,918 triliun. Jumlah tersebut terdiri dari KPR subsidi sebanyak 1.571.740 unit senilai Rp 106,523 triliun. Kemudian KPR nonsubsidi mencapai 739.681 unit senilai Rp 136,395 triliun.

Pencapaian Program Sejuta Rumah BTN dari tahun ke tahun terus meningkat, jika pada 2015 KPR yang disalurkan perseroan baru mencapai 474.099 unit senilai Rp 52,452 triliun, maka pada 2016 penyaluran KPR mengalami kenaikan signifikan menjadi 595.566 unit senilai Rp 63,995 triliun. Kemudian angkanya kembali naik pada 2017 sebanyak 667.312 unit senilai Rp71,538 triliun.

Sebelumnya, Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menuturkan, kenaikan suku bunga acuan akan semakin meningkatkan potensi kenaikan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) pada 2019. Meski mengalami kenaikan, perkembangan properti diperkirakan terus naik tahun depan.

Hal tersebut, kata dia, dapat terindikasi di antaranya dari masih banyaknya promo dari perbankan terkait KPR/KPA. Apalagi, ia mengingatkan, KPR masih menjadi salah satu andalan warga dalam membeli rumah.

"Jadi memang KPR masih kencang. Terutama untuk pembiayaan rumah sehingga juga tetap akan menarik bagi perbankan ke depannya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement