REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlahir sebagai anak sulung dari tiga bersaudara pada 59 tahun lalu, Jamilah Kolocotronis tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Kristen Lutheran di Missouri, AS. Dia awalnya tidak pernah menyangka bakal jatuh cinta kepada Islam. Bahkan, hingga usianya menginjak 20 tahun, dia memiliki konotasi yang buruk tentang agama samawi tersebut.
“Dulu saya tidak pernah menyukai Islam lantaran agama ini tidak mengakui Yesus Kristus sebagai tuhan,” tutur Jamilah membuka kisah perjalanan rohaninya, seperti dikutip laman I Found Islam.
Sebelum masuk Islam, pemilik nama lahir Linda Kay itu adalah seorang pemeluk Kristen yang taat. Semua kegiatan ibadah di gereja diikutinya secara teratur. Tidak hanya itu, ia juga pernah bercita-cita menjadi pendeta. Untuk alasan itulah, Jamilah kemudian memilih mendalami agama Kristen di salah satu sekolah seminari di AS semasa remajanya.
Akan tetapi, Jamilah mengaku kecewa lantaran pengetahuan agama yang diperolehnya di lembaga tersebut ternyata tidak mampu memberikannya pemahaman Kristen yang kokoh. Setelah satu semester menjalani pendidikan seminari, dia pun akhirnya memutuskan untuk berhenti dari sekolah itu.
Selepas dari seminari, mulai timbul keinginan di hati Jamilah untuk mempelajari agama-agama lainnya, termasuk Islam. Oleh karenanya, ia pun mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai beragam agama yang ada di luar Kristen.