REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan penyeberangan multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang mulai diuji coba untuk pejalan kaki pada Jumat (7/12) pukul 09.30 WIB. Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, uji coba akan dilakukan hingga Senin (10/12) mendatang.
"Sampai Senin kita uji coba, pintunya (Stasiun Tanah Abang) sudah kita buka. Kalau Senin sudah oke permanen, seterusnya full," ujar Irwandi kepada wartawan di JPM Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat.
Ia menjelaskan, JPM Tanah Abang dilengkapi empat jembatan penghubung. Pertama, jembatan yang menghubungkan Jalan KS Tubun hingga ke arah Museum Tekstil. Kedua, jembatan yang menghubungkan JPM dengan Blok F dan Blok G. Ketiga, jembatan yang menghubungkan Jalan Jatibaru Bengkel.
Keempat, JPM juga terintegrasi dengan Halte Transjakarta yang ada di Jalan Jatibaru Raya serta terhubung dengan Blok A. Selain itu, pintu keluar lama Stasiun Tanah Abang masih bisa dilalui masyarakat. Hanya saja penggunaannya untuk mereka yang akan melanjutkan perjalanan dengan Jak Lingko.
Penempatan para pedagang kaki lima (PKL) ke JPM Tanah Abang akan dilakukan pada Senin secara keseluruhan. Ada 446 PKL yang sudah didata instansi terkait bersama dengan Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya. Sisanya sebanyak 149 PKL akan dialihkan ke Blok F.
Di samping itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id di lokasi, masih ada sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) yang hendak keluar Stasiun Tanah Abang tampak kebingungan. Mereka terlihat menanyakan arah terhadap tujuannya masing-masing ke sejumlah petugas yang berjaga.
Salah satunya, warga asal Tangerang, Yuli (51 tahun) yang mengaku kebingungan saat diarahkan untuk keluar melalu pintu penghubung stasiun dan JPM. Ia sempat bertanya ke petugas ke mana arah yang bisa dilalui menuju Pasar Tanah Abang.
"Jadi bingung banget. Jadi kita mau turun ke bawah bingung ke mana jalannya," kata dia saat ditemui Republika.co.id.
Penumpang KRL lainnya asal Bogor Tobek Marpaung (40) mengatakan, akses dari Stasiun Tanah Abang menuju Pasar Tanah Abang menjadi lebih nyaman. Menurutnya, ia tidak perlu lagi melalui Jalan Jatibaru Raya dan berebut jalan dengan kendaraan yang ada di bawah.
"Sebenarnya kalau di sini dekat ke Blok A dan Blok B. Ya memang lebih nyaman," kata Tobek.