REPUBLIKA.CO.ID, MELAKA -- Forum Zakat Dunia atau World Zakat Forum (WZF) baru saja menggelar International Conference WZF bertema "Memperkuat Kerjasama Zakat Global dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat" di Melaka, Malaysia. International Conference WZF menghasilkan Resolusi Melaka yang menyeru untuk memperkuat kerjasama zakat global.
Pengamat Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik mengatakan, tema utama International Conference WZF adalah memperkuat kerjasama zakat global. Untuk mencapai kesejahteraan umat secara keseluruhan di dunia, maka diperlukan penguatan kerjasama antar otoritas zakat, lembaga zakat dan negara. Penguatan kerjasama tersebut bisa dilakukan oleh WZF.
"Kerjasama antar otoritas zakat, lembaga zakat dan negara sangat diperlukan supaya potensi zakat yang besar bisa bermanfaat untuk umat, itu sebabnya kita memandang pentingnya penguatan kerjasama (zakat global)," kata Irfan kepada Republika.co.id, Jumat (7/12).
Ia menerangkan, dalam konteks penguatan kerjasama zakat global, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yakni tujuan penguatan kerjasama zakat global supaya kualitas pengelolaan zakat di seluruh dunia bisa sama. Artinya bisa sama-sama bagus pengelolaannya.
Maka WZF melalui Resolusi Melaka menyeru agar anggota WZF mengadopsi Zakat Core Principles (ZCP). Kalau ZCP bisa diadopsi dengan baik, maka kualitas pengelolaan zakat akan meningkat.
Menurut Irfan yang juga Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CIBEST) IPB, di dalam ZCP banyak hal yang penting, kalau ZCP bisa dipraktikan yakin kualitas pengelolaan zakat akan meningkat. WZF juga menyeru agar mengadopsi Good Amil Governance on Zakat Management (GAGZM) dan prinsip-prinsip Manajemen Risiko pada Lembaga Zakat (RMZI).
"Lembaga amil zakat harus menyadari keterlambatan dalam penyaluran zakat bisa berisiko fatal bagi mustahik, yang paling fatal kalau mustahik sampai terkonversi akidahnya, mustahik perlu makanan tapi kita gak kasih makanan akhirnya ada orang lain yang kasih makanan, ia pindah agama," ujarnya.
Irfan yang menjabat sebagai Executive Secretary WZF juga menjelaskan pentingnya penguatan kerjasama zakat global. Kerjasama zakat global dalam rangka memperkuat jaringan antar lembaga zakat dan otoritas.
Ia mengatakan, WZF kedepan harus memperkuat posisinya sebagai lembaga multilateral yang memiliki pengaruh dan peran penting dalam memuluskan proses kerjasama antar negara. Sebagai contoh, sejumlah negara melakukan distribusi zakat antar negara dengan melibatkan WZF. Maka tidak akan ada lagi pertanyaan apakah distribusi zakat antar negara itu disampaikan kepada kelompok radikal atau teroris.
"Salah satu masalah kita kalau bicara transfer dana antar negara untuk tujuan sosial, biasanya ada dua isu yang selalu menghalangi, yakni money laundry dan pembiayaan terorisme," jelasnya.
Irfan berharap WZF bisa meyakinkan stakeholder terkait dan pemerintah-pemerintah di dunia. Kalau ada pendistribusian zakat antarnegara itu dalam rangka kebaikan, bukan keburukan. Menurutnya, peran inilah yang harus dimainkan WZF.
Ia menyampaikan, kerjasama zakat global perlu dikuatkan untuk membangun kesadaran zakat di dunia. Negara yang sudah maju pengelolaan zakatnya membantu negara yang belum maju pengelolaan zakatnya. WZF harus terlibat aktif dalam kampanye aktif untuk menyebarkan ide dan gagasan zakat. Sehingga ide dan gagasan itu bisa terinternalisasikan dengan baik di tengah umat.
"Sehingga potensi zakat yang besar di seluruh dunia yang mencapai 600 miliar dolar setiap tahun bisa dioptimalkan dengan baik," ujarnya