REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, menyebut para korban meninggal akibat penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, sebagai pahlawan pembangunan Papua. Itu karena mereka meninggal dunia saat sedang melakukan pekerjaan pembangunan jembatam Trans-Papua.
"Korban penembakan yang meninggal saat sedang melaksanakan pengerjaan pembangunan jembatan Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, adalah pahlawan pembangunan Papua," ujar Hadi dalam keterangan pers yang Republika.co.id terima, Jumat (7/12).
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri penyerahan jenazah karyawan PT Istaka Karya korban penembakan yang dilakukan KKB di Hanggar Airfast, Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Jumat (7/12). Panglima TNI juga menyampaikan rasa duka dan prihatin yang mendalam kepada keluarga para korban.
"Putra keluarga bapak dan ibu sekalian adalah pahlawan pembangunan untuk kemajuan Papua, akan tetapi musibah ini tidak bisa kita hindari," katanya.
Ia juga menyebutkan, terkait kejadian penembakan tersebut, aturan harus ditegakkan untuk diselesaikan secara hukum. Itu karena, menurut Hadi, sesungguhnya kejadian penembakan tersebut tidak boleh dibiarkan.
Penyerahan jenazah para korban penembakan KKB diserahkan oleh Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin kepada Direktur Utama PT Istaka Karya, Sigit Winarto, yang selanjutnya akan diserahkan kepada keluarga korban.
Sebanyak 16 jenazah karyawan PT Istaka Karya korban pembunuhan di Kabupaten Nduga, Papua, telah diterbangkan ke rumah duka. Jenazah para korban itu telah berhasil diidentifikasi setelah melalui proses autopsi di Timika, Papua.