Sabtu 08 Dec 2018 07:24 WIB

Ujian di Perang Tabuk dan Takutnya Romawi

Perang Tabuk merupakan salah satu perang besar yang dijalani oleh Rasulullah SAW.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Tabuk
Foto: aramcoexpats.com
Tabuk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang Tabuk merupakan salah satu perang besar yang dijalani oleh Rasulullah SAW. Nabi SAW sendiri mengambil peran sebagai panglima perangnya. Perang Tabuk juga dikenal sebagai perang terakhir Nabi sebelum meninggal. Perang ini terjadi sekitar bulan Rajab tahun 9 H. Rasul baru kembali dari perang pada 26 Ramadhan.

Perang berlokasi di sebuah kota yang terletak di antara lembah al-Qura dan Syam, jarak antara Tabuk dan Madinah mencapai 778 kilo meter. Ketika itu, kaum Muslimin melawan pasukan dari kaum Romawi. Sebagai perang besar yang dipimpin langsung oleh Rasul, perang ini memberikan pelajaran berharga bagi kaum Muslim saat itu. Perang Tabuk mengajarkan pentingnya kejujuran iman dan ber tahan dalam kesusahan yang ada.

Penyebab munculnya perang ini disebut ada banyak versi. Di antaranya karena Rasulullah SAW mengetahui Raja Romawi mempersiapkan pasukan yang besar untuk melawan umat, untuk membalas kematian Ja'far bin Abu Thalib, serta adanya tantangan dari orang Yahudi dengan tujuan ingin menipu kaum Muslimin agar celaka. Ketika kaum Muslimin sampai di daerah Tabuk, Allah menurunkan wahyu, "Dan sesungguhnya mereka hampir menjadikanmu gelisah di negeri (Makkah) untuk mengusirmu darinya," (QS al- Isra ayat 76).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement