REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Usaha peternakan sapi perah di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, meningkatkan penjualan susu sapi melalui wisata edukasi bagi pelajar dan umum. Pengelola wisata edukasi Permata Ibu, Ridwansyah di Padang Panjang, Jumat (8/12), mengatakan lewat wisata edukasi para pengunjung dapat mengenal usaha peternakan sapi perah dan menikmati satu botol susu murni.
Rata-rata setiap hari penjualan susu yang diolah di Unit Pengolah Susu (UPS) Permata Ibu dengan merek Serambi Milk sebanyak 300 sampai 400 liter. "Di dalam paket wisata minimal ada 20 peserta dikenakan biaya Rp 20 ribu per orang dan dengan biaya itu juga mendapat satu botol susu sapi murni per orang. Langkah ini kami harap bisa meningkatkan penjualan susu murni," jelasnya.
Paket wisata edukasi memberikan informasi budidaya sapi perah, mencoba langsung proses pemerahan susu, pemberian pakan, mengenal proses pengolahan susu dan pengolahan kompos.
Ridwansyah menyatakan, wisata edukasi sudah dijalankan sejak 2006 namun saat itu belum tertata. Pada 2017 dirinya mulai menata dengan menyediakan paket wisata agar dapat memberi keuntungan lebih bagi para pelaku usaha pengolahan susu sapi.
Biaya Rp 20 ribu per orang hanya diberlakukan bagi pihak yang memesan paket wisata. Pengunjung yang mampir berbelanja lalu ingin melihat aktivitas di peternakan tetap dipersilakan tanpa dikenakan biaya.
"Hanya saja layanannya tentu tidak seperti dalam paket wisata karena untuk pemerahan susu, pemberian pakan ada jadwalnya. Jika pengunjung ingin ngobrol seputar usaha sapi perah, melihat sapi di kandang, kami layani," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Padang Panjang Wahidin Beruh mengatakan secara keseluruhan produksi susu sapi di daerah itu mencapai 1.400 sampai 1.800 liter setiap hari. "Melalui wisata edukasi diharapkan peningkatan serapan susu dan sebagai sarana mengenalkan pentingnya konsumsi susu sebagai tambahan gizi setiap hari terutama untuk anak," katanya.