REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Real Madrid Santiago Solari mengaku sangat kecewa jelang pertandingan leg kedua final Copa Libertadores antara River Plate versus Boca Juniors di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (10/12) dini hari WIB. Solari, pria kelahiran Rosario, Argentina 42 tahun lalu, menilai final bergengsi antara klub elite Amerika Selatan yang digelar di Madrid membuat masyarakat Argentina kecewa.
"Ini adalah peristiwa yang memberi saya perasaan kecewa. Namun, satu sisi adalah kehormatan bagi Real Madrid dan stadion kami menjadi tuan rumah Copa Libertadores," ujar Solari kepada media dilansir Football Italia, Sabtu (8/12).
Sempat tertunda lantaran insiden serangan fan River ke bus pemain Boca membuat leg kedua yang seharusnya berlaga di El Monumental terpaksa dibatalkan. Alhasil, Federasi Sepak bola Amerika Selatan (Conmebol) menunjuk Madrid sebagai kota yang akan menggelar laga bertajuk Derbi Super Clasico.
Solari berharap partai final di Bernabeu dapat memberikan kesan terbaik dalam sejarah turnamen tersebut. Meski di sisi lain ia tak mampu mengaburkan fakta bahwa jutaan pecinta si kulit bundar di Negeri Tango bakal merasa kecewa. "Itu mematahkan banyak hati dan itu memalukan."
Adapun Solari sempat mengecap manisnya seragam River Plate pada musim 1996 hingga 1998, sebelum hijrah ke rumput Eropa. Bersama Los Millonarrios, Solari mencatat 67 penampilan dengan total 13 gol sebagai gelandang tengah.