REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Museum pabrik gula Tjolomadoe, di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, telah dibuka pada Sabtu (8/12). Museum tersebut berada di area Stasiun Karbonatasi kawasan wisata De Tjolomadoe.
Museum De Tjolomadoe menyajikan informasi mengenai sejarah pabrik gula Tjolomadoe dari berbagai aspek, meliputi sejarah gula dunia, aspek ekonomi politik, aspek sosial budaya, aspek arsitektur, serta aspek geografis. Dengan presentasi visual modern, pengunjung dari berbagai usia dapat menikmati pengalaman berbeda saat mempelajari sejarah pabrik gula.
Museum De Tjolomadoe turut menggandeng seniman-seniman asal Yogyakarta seperti Rara Koastra dan Putud Utama atau Tempa, Studio Batu, Pematung senior Wilman Syahnur, serta Prihatmoko Moki untuk menghadirkan instalasi-instalasi interaktif.
Pengelola De Tjolomadoe, Rachmat Priyatna, mengatakan Museum De Tjolomadoe menampilkan koleksi arsip dan artefak dari pabrik gula Tjolomadoe disertai dengan narasi menarik serta dipresentasikan dengan memadukan konsep dua dimensi serta digital.
"Kami harapkan hadirnya museum ini mampu menjadi konektor atau hubungan antara pengunjung dengan sejarah berdirinya De Tjolomadoe," terangnya seperti tertulis dalam siaran pers, Sabtu (8/12).
Di sisi lain, PT Sinergi Colomadu selaku pengelola Museum De Tjolomadoe memberlakukan tarif tiket masuk kawasan mulai Sabtu (8/12) dengan harga tiket Rp 25 ribu. Pemberlakuan tiket masuk tersebut sekaligus mengakhiri masa gratis memasuki gedung De Tjolomadoe yang sudah berlangsung sejak 24 Maret 2018.
"Pengunjung tetap dapat menikmati fasilitas yang ada di dalam kawasan seperti mengunjungi area gedung eks pabrik gula dan bersantai di area outdoor," imbuhnya.
Per Oktober 2018 De Tjolomadoe telah dilengkapi dengan toko suvenir Goela yang menjual beragam suvenir khas De Tjolomadoe antar lain gantungan kunci, gelas, dompet, pakaian, topi, cokelat, dan lainnya.