REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, William Barr akan dicalonkan sebagai jaksa agung negara itu berikutnya. Menurut Trump, Barr akan memberi perubahan besar.
“Saya pikir dia akan melayani dengan perbedaan besar, Barr adalah orang hebat dan menjadi pilihan pertama saya sejak awal,” ujar Trump pada Jumat (7/12).
Ia mengatakan, Barr segera dinominasikan. Senat AS juga mengkonfirmasi bahwa Barr akan menggantikan pelaksana tugas Jaksa Agung Matius Whitaker, setelah jabatan tersebut ditinggalkan oleh Jeff Sessions.
Seperti diketahui, Sessions mengundurkan diri di awal masa jabatan atas permintaan Trump. Barr pernah menjadi seorang jaksa agung AS pada 1991 hingga 1193, di bawah kepemimpinan mantan presiden George HW Bush.
Selama ini, ia kerap mengkritik aspek-aspek penyelidikan mengenai keterlibatan Rusia dalam pemilu di Negeri Paman Sam, termasuk menyatakan bahwa Mueller mempekerjakan terlalu banyak jaksa yang telah menyumbang ke kampanye Partai Demokrat.
Barr merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas George Washington. Ia pernah bekerja di CIA pada 1970, hingga kemudian di Gedung Putih.
Pada 1989, H.W. Bush menunjuknya untuk memimpin Kantor Penasihat Hukum Departemen Kehakiman. Hingga kemudian diangkat menjadi wakil jaksa agung dan jaksa agung.