REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi Meghan Trainor telah merasakan cyberbullies atau perisakan daring sebelum memulai karirnya. Namun, melakukan gerakan tarian dalam promo perdana "All About That Bass" menjadi titik tersendiri.
Bintang pop itu adalah target untuk komentar-komentar tidak baik sejak sekolah menengah. Kemudian, ketika dia membuat debutnya dengan memperlihatkan gerakan menari di video musik 2014, dia mengkhawatirkan hal terburuk dari para kritikus.
"Ini adalah pertama kalinya saya menari di depan umum. Ini menakutkan di berbagai tingkatan. Saya tidak pernah benar-benar menari di sekolah dan saya ingat komentar pertama saya adalah, 'Oh tidak, tapi bagaimana jika anak-anak di sekolah menengah melihat video ini?'" kata pemain berusia 24 tahun, dikutip dari Aceshowbiz, Ahad (9/12).
Ketika itu, Trainor mengaku sangat malu dan begitu takut untuk dihakimi dan ditertawakan. Ketika memikirkan kritikan buruk yang akan didapatkannya, dia pun mulai merasa panik.
Trainor mengalami kesulitan di sekolah menengah sebagai korban perisakan daring. Namun, dia sangat berterima kasih kepada orang tuanya karena melakukan intervensi atas namanya untuk melindungi dari komentar yang kejam.
Suatu peristiwa, penyanyi "Like I'm Gonna Lose You" ini ingin menggunakan Facebook, namun, ibunya melarang. Sebagai anak muda yang penasaran, dia pun diam-diam membukanya dan melihat seseorang mengunggah foto buruknya sehingga terasa sangat menyakitkan.
"Aku pergi ke orangtuaku, aku seperti, 'Hei, aku mengacaukan, aku pergi di Facebook seperti yang kau katakan padaku untuk tidak melakukan, dan sekarang hatiku hancur,' dan mereka seperti, 'Jangan lakukan apapun, jangan coba ikut berkomentar dan bersikap kejam,'" ujar Trainor.
Meski telah bertambah usia, Trainor masih mengandalkan ibunya Kelli untuk perlindungan dari perisakan daring hingga hari ini. "Aku bahkan tidak tahu ibuku melakukannya, tapi dari awal karirku, dia membuka Twitter-ku dan 'membungkam' komentar-komentar jahat sehingga aku tidak pernah bisa melihat mereka," kata pelantun "No Excuses".
Dengan berjalannya waktu, Trainor sadar, akan ada selalu orang-orang yang berkomentar nagatif pada orang lain, entah orang itu seorang bintang atau bukan. Meski masih sulit untuk mengabaikan dan mempengaruhi hidupnya, dia mencoba terbiasa.
"Tidak peduli seberapa kuat saya bisa sebagai manusia, saya akan terpengaruh olehnya, dan saya selalu melakukannya, saya selalu terpengaruh olehnya," kata perempuan berusia 24 tahun itu.