REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo bersama keluarga melakukan jalan santai di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (8/12) pagi. Agenda ini pun disertai berbincang bersama awak media yang bertugas di istana. Presiden sempat menjawab pertanyaan mengenai potensi dan minat keluarganya untuk ikut terjun di bidang politik.
Ketika jalan pagi, Presiden tampak didampingi Iriana Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda serta cucunya, Jan Ethes Sri Narendra. Selain itu, tampak Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution serta Sedah Mirah Nasution. Namun, berkumpulnya keluarga Presiden pagi itu tak dilengkapi kehadiran Kaesang Pangarep.
Menurut Jokowi, Kaesang sempat ikut berkumpul bersama keluarga. Namun, ia terpaksa berangkat ke Makassar pagi ini untuk mengurusi bisnis kulinernya.
Presiden Joko Widodo menikmati kebersamaan keluarga dengan berjalan pagi di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
Di antara anggota keluarganya, Jokowi mengungkapkan, menantunya, Bobby Nasution, punya potensi untuk terjun ke dunia politik. “Yang saya lihat feeling politik sudah mulai masuk itu Bobby. Dikit-dikit sudah,” kata Presiden saat berbincang bersama awak media di Grand Garden Cafe, Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
Namun, Bobby mengaku belum ingin terjun menjadi penerus mertuanya sebagai politikus. Dia lebih memilih tetap menjadi pengusaha. “Lebih fokus di dunia usaha dulu,” kata dia. Untuk saat ini, Bobby fokus merintis bisnis kedai kopi dengan brand Veteran Cafe sejak 2013. Dia pun membuka bisnis kedai kopi lain bernama Kopi Jolo.
Jokowi mengamati anak-anaknya yang lain jika dibandingkan dengan Bobby Nasution. Anak-anaknya sama sekali belum memiliki potensi itu. Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, Bobby memiliki keinginan yang lebih ketika berbicara masalah politik. “Lebih ada keinginan. Bicara politik juga sudah ada. Yang lain belum,” kata dia.
Menurut dia, putra sulungnya, Gibran, juga tak tampak memiliki keinginan untuk berpolitik. Apalagi, putra bungsunya, Kaesang Pangarep, lebih tertarik mengikuti jejak sang kakak merintis usaha. “Gibran ini belum. Feeling politiknya kok belum. Masih senang 100 persen di dunia usaha. Kaesang apalagi,” kata Presiden.
Presiden Joko Widodo menggandeng cucu Jan Ethes di kawasan Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka tidak menutup kemungkinan untuk mengikuti jejak ayahnya terjun ke dunia politik. Untuk saat ini, Gibran pun mengikuti kiprah sang ayah yang sempat menjadi pengusaha. Jika Jokowi pernah menekuni usaha mebel, Gibran memilih bidang kuliner.
"Sekarang Bapak sudah jadi politikus, saya lihat itu sebagai hal yang sangat dinamis, ya," ujar Gibran.
Gibran telah menekuni dunia usaha sejak 2010 silam. Dia pun dituntut untuk menekuni program tanggung jawab perusahaan (CSR) guna menyentuh masyarakat bawah. Meski begitu, ia menilai, sebesar apa pun dana CSR yang digelontorkan tak akan bisa menyentuh banyak orang. Untuk menyentuh banyak orang, dia mengungkapkan, perlu terjun ke dunia politik sehingga dapat membuat kebijakan-kebijakan yang prorakyat.
"Jadi, kalau pengen menyentuh banyak orang, ya, harus terjun ke dunia politik. Itu saja. Kebijakan yang prorakyat sehingga bisa menyentuh banyak orang. Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat," kata dia.
Menurut suami Selvi Ananda itu, seorang pengusaha bisa menjadi politikus. Namun, politikus belum tentu bisa menjadi seorang pengusaha. Oleh karena itu, ia mengingatkan anak-anak muda saat ini agar tak bersikap apatis terhadap politik.
"Harus punya pandangan politik, tapi tidak boleh berpolitik. Berpolitiklah ketika Anda sudah mapan secara mental dan ekonomi," ujar Gibran.
Berbeda dengan kakaknya, Kahiyang Ayu mengaku tak tertarik mengikuti jejak ayahnya terjun ke dunia politik. Dia mengaku tertarik untuk mengurus hal lain selain politik.
Presiden Joko Widodo menikmati kebersamaan keluarga dengan berjalan pagi di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
Presiden Jokowi mengaku tak pernah melarang anak-anaknya untuk menentukan pilihan. Ia pun membebaskan putranya itu untuk menentukan pilihannya masing-masing.
Baca Juga: Tren Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
"Sejak kecil, mereka sudah diberi kebebasan untuk menentukan pilihan ke mana. Tapi tadi, prinsip-prinsip mereka sudah tahu semua, apa yang boleh dan tidak boleh," ujar dia.
(ed: a syalaby ichsan)