REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Lewat unggahan di akun media sosial (medsos), Raheem Sterling menuding pemberitaan media-media di Inggris justru memicu dan cenderung melanggengkan perilaku rasisme dan diskriminasi di sepak bola Inggris. Winger Manchester City itu pun sempat membandingkan dua pemberitaan yang melibatkan pemain muda berkulit hitam dan kulit putih di City.
Dalam unggahannya tersebut, Sterling memperlihatkan dua potongan berita dari Daily Mail. Potongan pertama berisi artikel tentang pemain muda Manchester City, Tosin Adarabioyo, yang membeli rumah mewah meskipun belum pernah tampil memperkuat City. Sementara pada unggahan berikutnya, Sterling menampilkan berita tentang Joel Foden yang membelikan ibunya sebuah rumah.
Perbedaan cara penyajian dan framing yang dipilih Daily Mail ini dalam kedua berita tersebut, menurut Sterling, justru bisa memicu terjadinya rasisme dan perlakuan diskriminasi yang diterima oleh pemain-pemain kulit hitam.
''Lihatlah bagaimana surat kabar memberitakan pemain muda kulit hitam dan pemain muda kulit putih, di tim yang sama. Padahal, keduanya sama-sama membelikan ibunya sebuah rumah baru. Pemain muda berkulit hitam itu terlihat buruk. Hal ini bisa memicu fasisme dan perilaku agresif,'' tulis Sterling dalam akun medsosnya, seperti dikutip Reuters, Ahad (9/12).
Pesan ini diunggah Sterling beberapa jam setelah mengaku menjadi korban tindakan rasisme kala membela City di laga kontra Chelsea di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (8/12) kemarin. Pada saat itu, tepatnya pada babak pertama, Sterling mengaku dicemooh para pendukung Chelsea dengan sebutan bernada rasisme saat mengambil bola di belakang gawang.
Atas pengakuan gelandang serang berusia 24 tahun itu, Chelsea dan Kepolisian London langsung melakukan investigasi atas insiden tersebut, termasuk memeriksa rekaman video. Tidak hanya itu, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) juga telah berkoordinasi dengan Chelsea, Kepolisian London, dan berbagai pihak terkait guna menindaklanjuti laporan dari Sterling tersebut.
''Kami menerima semua laporan dan dugaan rasisme itu secara serius. Kami mengutuk semua bentuk rasisme, diskriminasi, dan meminta kepada semua pihak, termasuk pemain, fan, ataupun pihak lain yang menjadi korban untuk melaporkan hal tersebut kepada FA,'' tulis pernyataan resmi FA, Sabtu (8/12).