REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Kepolisian Prancis mengumumkan pada Sabtu (8/12) telah menangkap hampir 1.000 penunjuk rasa di seluruh negeri menyusul aksi protes soal tingginya biaya hidup dan reformasi ekonomi liberal presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Unjuk rasa oleh demonstran yang menamakan dirinya Rompi Kuning telah memasuki pekan keempat. Pihak kepolisian seperti dikutip CBS News, telah memberlakukan sterilisasi wilayah di sejumlah pusat kota Paris guna mencegah terulang kembali kerusuhan pekan lalu yang merusak monumen besar dan melukai 130 orang.
Pihak berwenang mengatakan sekitar 8.000 orang ikut serta dalam demonstran di Paris. Sementara itu, sekitar 90 ribu orang mengadakan aksi protes di seluruh negeri. Lebih dari 50 orang dilaporkan terluka, termasuk tiga petugas polisi.
Demonstran rompi kuning memulai aksinya pada 17 November lalu. Saat itu, 300 ribu demonstran di seluruh negeri turun ke jalan untuk memprotes tingginya biaya hidup dan reformasi ekonomi liberal presiden Prancis, Emmanuel Macron.