Senin 10 Dec 2018 16:48 WIB

Menhub: Moda Kereta akan Jadi Tumpuan pada Tahun Depan

Pembangunan sektor transportasi di 2019 fokus peningkatan keselamatan di laut

Sejumlah kendaraan melintas di area proyek pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II dan Jalur kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Tol Jakarta Cikampek, Bekasi, Jawa Barat. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintas di area proyek pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II dan Jalur kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Tol Jakarta Cikampek, Bekasi, Jawa Barat. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai moda kereta api akan menjadi tumpuan di 2019. Pada tahun depan mass rapid transit (MRT) Jakarta dan light rail transit (LRT) Jabodebek akan mulai dioperasikan.

"Kereta ini akan menjadi tumpuan, kita akan memulai 2019 dengan penggunaan MRT di Maret atau Februari. Ini titik tolak menggunakan transportasi massal," kata Budi usai membuka seminar 'The Future Digital Transformation, Government & Private Partnership' di Jakarta, Senin (10/12).

Menurut dia, tidak mudah mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum, karena itu pemerintah berkewajiban menyediakan angkutan yang layak, cepat, aman dan nyaman.

"Tidak mudah kita memindahkan masyarakat yang menggunakan angkutan pribadi ke massal. Oleh karenanya, kita harus kampanye besa-besaran ke angkutan massal dan angkutan lain juga seperti LRT juga jadi sebuah campaign," katanya.

Di samping itu, arah pembangunan sektor transportasi di 2019 adalah peningkatan keselamatan di sisi laut, terutama untuk wilayah Indonesia bagian Timur dengan mendidik 100 ribu orang yang berketrampilan dan membangun kapal tradisional yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah.

"Agar kemampuan di Timur bukan saja kapal besar, melainkan kapal kecil juga. Kami perhatikan dalam hal keselamatan," katanya.

Adapun, Budi mengatakan, untuk angkutan logistik merupakan tulang punggung perekonomian nasional, dalam hal ini Pelabuhan Tanjung Priok harus dikembangkan sebagai hub internasional dengan baik. "Kita juga lakukan roro, Jakarta-Surabaya itu tumpuan tahun depan, apalagi dengan adanya pelabuhan baru, Pelabuhan patimban di Subang membuat jakarta nggak hanya menggunakan Priok, tetapi juga ada satu pelabuhan lain," katanya.

Sementara itu, Budi menuturkan, untuk evaluasi sepanjang 2018, angkutan bus masih menjadi perhatian karena maraknya kecelakaan. "Angkutan darat masih fragile banyak bus usang, tua tidak punya kemampuan tapi memberanikan diri jalan tanpa ramp check. Kami akan intensifkan," katanya.

Ia mengapresiasi masyarakat yang sudah banyak beralih dari sepeda motor ke bus dalam mudik Lebaran. Untuk sektor udara, meskipun peningkatannya sudah di atas rata-rata dunia yakni tujuh persen, Budi menilai masih perlu ditingkatkan aspek keselamatannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement