Senin 10 Dec 2018 17:48 WIB

Yogyakarta Diharapkan Jadi Pusat Sinematografi Nasional

STMM MMTC harus menumbuhkan multi media dan ilmu keterampilan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Ketua Sekolah Tinggi  Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta, Noor Iza, di Kepatihan Yogyakarta.
Foto: Neni Ridarineni.
Ketua Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta, Noor Iza, di Kepatihan Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memiliki visi membawa Yogyakarta menjadi Pusat Sinematografi Nasional. Hal tersebut mendapat dukungan dari Ketua Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta, Noor Iza.

“Kami mendapat arahan dan pandangan jauh lebih luas dari Pak Gubernur (red. Sri Sultan Hamengku Buwono X) bahwa  STMM MMTC harus menumbuhkan multi media dan ilmu keterampilan yang mendukung Yogyakarta menjadi kota budaya yang memiliki pusat sinematografi nasional,” kata Noor, usai melakukan audiensi dengan gubernur DIY, di Kepatihan Yogyakarta, Senin (10/12).

Terkait dengan harapan Sultan, Noor mengatakan akan melakukan kolaborasi dengan sejumlah lembaga terkait dan sumber daya manusia untuk mendukung Yogyakarta menjadi pusat Sinematografi yang berbasis digital.

Saat ini, paparnya, STMM  MMTC fokus pada bidang broadcasting, baik menciptakan SDM, menjadi reporter, pembaca berita, memproduksi siaran, hingga menata studio yang dikembangkan lebih jauh.

Lebih lanjut mantan kepala Biro Humas Kementerian Kominfo ini mengatakan STMM MMTC Yogyakarta punya kekuatan pada bidang broadcasting.

“Karena itu, di 2019 kami akan  fokus menciptakan hal-hal baru, sebagai pusat kreativitas mahasiswa, sebagai pusat clearing kegiatan kreativitas mahasiswa,  mendirikan pusat usaha dan inkubasi, yang bisa untuk mahasiswa serta para alumni," jelasnya. 

Dan, bahkan bisa untuk  masyarakat lain sepanjang berkolaborasi dengan mahasiswa dan alumni.  "Hal ini  juga akan bisa mendukung Yogyakarta. Sehingga komersialisasi keahlian bisa tersalurkan dengan baik,” harap dia.

Pada kesempatan sama, Gubernur DIY mengungkapkan harapannya terhadap STMM MMTC.  “Bisa tidak STMM MMTC mengembangkan potensinya dalam bidang pendidikan untuk menjadikan Yogyakarta  sebagai Pusat Sinematografi Nasional,” kata Sultan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement