REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sebanyak 55 relawan asing asal Amerika Serikat yang bergabung dalam 'Peace Corp Indonesia' siap bertugas di berbagai sekolah di Jawa Timur, Jawa Barat, serta NusaTenggara Timur (NTT) selama 24 bulan. Kedatangan relawan ini sebagai bagian dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat.
"Ini adalah jembatan bagi hubungan Indonesia dan Amerika. Setelah dua tahun, mereka akan berbagi pengalaman kehidupan dari Indonesia dan itu salah satu yang menggembirakan," kata Konsul Jenderal Amerika Serikat Mark McGovern setelah pelantikan para relawan itu di IAIN Kediri, Jawa Timur, Senin (10/12).
Kepala Peace Corp Indonesia, Jennifer Goette mengungkapkan dalam kegiatan tersebut 55 orang Amerika resmi menjadi relawan setelah sebelumnya mengikuti sejumlah pelatihan. Di antaranya mereka telah berlatih bahasa Indonesia, bahasa daerah, budaya Indonesia, teknik-teknik pengajaran, maupun cara menjaga kesehatan di lingkungan baru yang tentunya berbeda dengan lingkungan mereka sebelumnya.
Ia juga berharap, kerja sama ini nantinya bisa terus berlangsung. Adanya kegiatan ini juga turut membuktikan bahwa terdapat hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat.
"Semoga program ini terus berlanjut di kemudian hari, hingga berpuluh-puluh tahun mendatang. Dukungan pemerintah Indonesia penting dalam program ini," kata Jennifer.
Sementara itu, Gina, salah seorang relawan yang ikut dalam acara itu mengaku sangat senang. "Pengalaman tidak kalah penting bisa tinggal dengan keluarga di Indonesia. Nanti persiapan lagi kehidupan selama dua tahun di sini, tinggal dengan keluarga Indonesia," kata Gina.
Meskipun belum pernah mempunyai pengalaman mengajar kecuali ikut bekerja di rumah singgah, namun, dia berusaha sebaik mungkin untuk mengajar. Rektor IAIN Kediri Nur Chamid mengaku bangga menjadi tuan rumah untuk memberikan pendidikan bagi para relawan itu.
"Sebagai rektor kami mendukung. Tentu saya berterimakasih pada masyarakat, guru, untuk membantu rekan relawan dari Amerika. Tugas kami memberikan kesan positif terutama untuk warga di Kediri dan seluruh Indonesia," kata Nur.
Para relawan itu tiba pada 30 September 2018 dari Amerika Serikat dan merupakan angkatan ke sembilan dan telah belajar bahasa serta budaya Indonesia. Mereka akan tiggal bersama keluarga asuh di beberapa daerah baik Kota dan Kabupaten Kediri.
Nantinya, para relawan ini akan ditempatkan di tiga SMP, 20 SMA, 15 SMK, 10 MTs, dan tujuh MA di Jatim, Jabar, dan NTT. Mereka akan mengajar dengan guru Bahasa Inggris di sekolah setempat sekitar 20 jam setiap pekan, memimpin kegiatan ekstra kurikuler, dan berbagai kegiatan lainnya.