REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, kasus pembunuhan pekerja di Nduga, Papua, harus menjadi bahan evaluasi semua institusi mulai dari Polri, TNI hingga BIN. Kasus ini tentu tidak sederhana dan memerlukan respon yang komprehensif. Sehingga tidak bisa hanya menyudutkan salah satu institusi.
"Prioritas saat ini adalah bagaimana bisa mencari 4 karyawan Istaka Karya yang belum ditemukan dan secara cepat menangkap para pelaku penembakan," ujar Sufmi Dasco Ahmad, dalam pesan singkatnya, Senin (10/12).
Menurut Dasco pencarian empat karyawan tersebut penting untuk menunjukkan bahwa negara all out meproteksi setiap warga negara. Kemudian penangkapan terhadap pelaku secara cepat juga penting guna mencegah terulangnya peristiwa serupa. Dasco berharap agar semua institusi terkait bisa saling bersinergi dengan memanfaatkan semua jaringan, sumber daya dan teknologi yang ada untuk menyelesaikan persoalan ini.
"Saat ini rakyat menanti sikap tegas negara dalam merespon aksi tidak berperikemanusiaan yang dilakukan KKB di Nduga," tuturnya.
Sebelumnya, telah tragedi pembunuhan 31 pekerja oleh oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Australia juga meminta pemerintah melakukan investigasi atas tragedi itu. Beberapa hari kemudian tim gabungan TNI Polri melakukan proses evakuasi korban penembakan. Selama proses evakuasi pun, tim gabungan masih melakukan baku tembak dengan kelompok bersenjata.