REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengklaim selisih elektabitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sudah semakin menipis. Berdasarkan survei internalnya, selisihnya tinggal 4 hingga 6 persen.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Gerindra Sodik Mujahid mengakui pihaknya memiliki survei sendiri untuk mengukur elektablitas pasangan Prabowo-Sandiaga. Sodik juga menyatakan sangat optimistis elektabilitas Prabowo-Sandiaga bakal melewati lawannya di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
"Ini yang berulang saya katakan bhwa BPN miliki survei internal, pada waktunya akan melewati petahana. Kami pede (percaya diri) walau lembaga survei beraneka ragam rilis hasil survei pesanan," jelas Sodik saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (10/12).
Menurut Sodik, yang membuat elektabilitas Joko Widodo menurun dan Prabowo naik, adalah karena semakin banyak orang yang tidak menyukai Joko Widodo. Begitu juga sebaliknya semakin banyak yang mendukung Prabowo untuk menjadi presiden menggantikan Joko Widodo. Oleh karena itu, kata Sodik, tim Prabowo-Sandiaga akan terus berusaha untuk menaikkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga.
"Tentunya kami akan terus bekerja keras, jujur, cerdas jelas dan lain sebagainya. Ternyata rakyat kita makin banyak yang dewasa," tutup Sodik Mujahid.