Senin 10 Dec 2018 22:56 WIB

Pengamat: ISEF Jadi Ajang Silaturahim Syariah

ISEF telah memiliki branding internasional untuk keuangan sosial syariah

Rep: Lida puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pagelaran Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2018 di Ballroom Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/5). Fesyar tersebut merupakan bagian dari penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Forum (ISEF) di Surabaya pada Desember 2018.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Pagelaran Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2018 di Ballroom Hotel Gumaya, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/5). Fesyar tersebut merupakan bagian dari penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Forum (ISEF) di Surabaya pada Desember 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik mengatakan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) menjadi ajang tahunan yang bagus untuk branding perkembangan ekonomi syariah Indonesia. Acara ini menjadi tempat berkumpulnya ide dan praktisi dengan tujuan sama yakni memajukan ekonomi syariah.

"Pelaksanaan pada akhir tahun menjadi momen yang baik, satu media untuk silaturahmi, diskusi, termasuk tempat desiminasi upgrade info terbaru untuk ekonomi syariah. Baik membahas apa yang terjadi sepanjang tahun juga proyeksi outlook tahun depan," kata dia pada Republika, Senin (10/12).

Irfan menyampaikan ISEF juga sudah memiliki sebuah branding internasional untuk keuangan sosial syariah. Seperti dalam pembahasan zakat dan wakaf. Ia berharap ISEF bisa melahirkan lebih banyak kesepakatan dan output riil skala nasional.

Seperti salah satunya upaya mendirikan Islamic social finance services board. Lembaga standard keuangan syariah ini bisa menggunakan ISEF sebagai awalan untuk sosialisasi atau diplomasi dengan berbagai pihak.

"Dalam kegiatan seperti ISEF ini semoga ada outcome yang lebih tajam. Terutama kita harusnya ada target nasional, misal kita ingin mendirikan islamic social finance economic board, momen ISEF ini jadi alat untuk diplomasi menelurkan kesepakatan," katanya. 

Ia menyebut misal tahun depan bisa membuat satu desain strategis pendirian lembaga itu. ISEF bisa memunculkan kesepakatan dan melahirkan lembaga tersebut. Ini jadi sarana lebih awal untuk sosialisasi. 

Selain itu, ia menilai partisipasi masyarakat umum perlu lebih didorong. Meski BI juga memiliki acara serupa skala wilayah namun akses masyarakat secara nasional perlu ditingkatkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement