Senin 10 Dec 2018 22:13 WIB

Kinerja Ciamik, Saham SILO Terus Naik

Saham SILO naik 33 persen dalam waktu satu bulan

Gedung Rumah Sakit Siloam di Kawan Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (4/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gedung Rumah Sakit Siloam di Kawan Lippo Karawaci, Tangerang, Banten, Rabu (4/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemegang saham PT Siloam International Hospitals, Tbk, dengan kode saham SILO, di akhir tahun ini boleh jadi sumringah. Pasalnya, saham SILO dalam kurun waktu satu bulan terakhir tercatat naik 33 persen.

Pada Jumat (7/12), saham SILO bertengger di Rp 3.770, padahal pada 12 November masih di Rp 2.640. Kinerja ciamik itu dinilai menjadi bukti sebagai perusahaan healthcare terbesar di Indonesia, SILO telah berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Kinerja positif, yang tercermin dari pergerakan saham, juga merupakan bukti nyata kinerja bisnis perusahaan dirasakan langsung seluruh stakeholders.

CEO Siloam Hospitals Group, Caroline Riady, menjelaskan, agar kinerja semakin positif, SILO juga mengembangkan kemampuan intelektual dengan berinvestasi pada sumber daya manusia (SDM) yang andal dan teknologi baru. Termasuk sistem informasi yang canggih serta sistem manajemen operasional yang inovatif. Antara lain membuka  Siloam Training Center (STC), fasilitas pusat pelatihan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Indonesia.

"STC menyediakan program pelatihan yang didukung oleh fasilitas ruang kelas memadai, pengajar yang kompeten, serta materi pelatihan berdasarkan evidence-based practice dan pelatihan kurikulum standar oleh PPSDM Kemenkes RI," ucap dia menjelaskan.

Caroline menuturkan, keberadaan STC tidak hanya berdampak pada standar pelayanan kesehatan di Siloam Hospitals Group. "Tetapi juga turut mendukung pelayanan kesehatan yang bermutu di seluruh Indonesia," ucap dia dalam keterangannya.

SILO yang baru saja meraih “50 Best of the Best Companies Awards” dari Majalah Forbes Indonesia, tercatat, pada Q1 hingga Q3 2018, meraih pertumbuhan Gross Operating Revenue (GOR) dan Net Operating Revenue (NOR) yang meningkat masing-masing sebanyak 13 persen, dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Pertumbuhan pendapatan dari rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan beberapa faktor operasional yang mendukung hal tersebut. Pada tahun lalu, jumlah kedatangan pasien naik 17,16 persen.

Pertumbuhan GOR & NOR masing-masing 13 persen pada Q3 2018 membuktikan, perusahaan tumbuh secara positif secara finansial. Pertumbuhan EBITDAR & EBITDA yang terus meningkat didukung oleh hasil operasional yang stabil. Tercatat tiga rumah sakit baru di jaringan Siloam Hospitals Group telah diresmikan pada tahun ini hingga Q3 2018, yaitu Siloam Silampari di Lubuklinggau, Siloam Hospitals Jember, dan Siloam Hospitals Semarang.

Dr. Mochtar Riady mengatakan, saat ini layanan kesehatan telah menjadi prioritas dalam agenda pembangunan nasional di Indonesia. Masyarakat pun semakin membutuhkan peralatan medis yang canggih dan standar layanan kesehatan yang tinggi seiring dengan perkembangan dan pergerakan populasi.

“Sejalan dengan visi Siloam dan sebagai wujud komitmen terhadap industri kesehatan di Indonesia, Siloam terus membangun dan membuka rumah sakit di daerah-daerah baru dan memberikan layanan kesehatan profesional berstandar internasional," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement