Selasa 11 Dec 2018 19:54 WIB

Tanaman Sayuran di Purbalingga Terserang Jamur

Jamur ini muncul akibat tingginya intensitas hujan di lereng Gunung Slamet.

Warga menata Kubis yang baru dipanen ke atas bak mobil di areal persawahan desa Mento, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (10/12/2018). Menurut petani sejak sepekan terakhir harga Kubis turun menjadi Rp3 ribu-Rp4 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp6 ribu-Rp7 ribu per kilogram ditingkat petani akibat melimpahnya persediaan di tingkat petani.
Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
Warga menata Kubis yang baru dipanen ke atas bak mobil di areal persawahan desa Mento, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Senin (10/12/2018). Menurut petani sejak sepekan terakhir harga Kubis turun menjadi Rp3 ribu-Rp4 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp6 ribu-Rp7 ribu per kilogram ditingkat petani akibat melimpahnya persediaan di tingkat petani.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Puluhan hektare tanaman sayuran di Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terserang jamur. Jamur ini muncul akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi di lereng Gunung Slamet dalam beberapa hari terakhir.

"Jamur yang menyebabkan busuk daun ini menyerang tanaman kubis, cabai, kentang, dan beberapa lainnya. Sementara ini hanya wortel yang masih bisa bertahan dari serangan jamur," kata Kepala Desa Serang Sugito di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (11/12).

Akibat serangan jamur tersebut, lanjut dia, tanaman sayuran yang dibudidayakan petani di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, rata-rata mengalami penurunan produksi lebih dari 50 persen.

Dia menyontohkan tanaman kubis jika pada musim kemarau bisa mencapai 40 hingga 50 ton per hektare, namun saat musim hujan hanya berkisar 15 hingga 20 ton per hektare. Selain itu, tanaman cabai merah besar saat cuaca normal dapat menghasilkan 15 ton per hektare, namun kini hanya berkisar 7 hingga 8 ton per hektare akibat serangan jamur yang menyebabkan busuk daun. "Oleh karena itu, harga sayuran cenderung naik karena pasokan dari petani berkurang," katanya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Segamas, Purbalingga, harga beberapa jenis sayuran telah beranjak naik. Antara lain kubis yang sebelumnya Rp 6.000 per kilogram menjadi Rp 9.000 per kilogram, sawi dari Rp 4.000 per kilogram menjadi Rp 6.000 per kilogram, dan daun bawang dari kisaran Rp 8.000 hingga Rp9.000 per kilogram menjadi Rp 11 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang, Watinah mengatakan kenaikan harga sayuran tersebut terjadi karena pasokan dari petani di sentra-sentra penghasil sayuran berkurang seiring dengan adanya peningkatan intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir. "Katanya, akibat tingginya intensitas hujan, banyak tanaman yang terserang jamur sehingga membusuk, akhirnya pasokan berkurang dan harganya naik," katanya. Dia menduga harga sayuran akan terus mengalami kenaikan jika intensitas hujan di sentra-sentra penghasil sayuran masih tetap tinggi.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement