Selasa 11 Dec 2018 14:45 WIB

Alami Keguguran, Perempuan yang Terkepung Banjir Dievakuasi

Banjir terparah terjadi di wilayah Sidomulyo dengan ketinggian pinggang orang dewasa.

Ilustrasi warga dievakuasi menggunakan perahu karet
Foto: Antara/Risky Andrianto
Ilustrasi warga dievakuasi menggunakan perahu karet

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim Basarnas Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, mengevakuasi seorang ibu korban banjir yang mengalami keguguran untuk langsung dibawa ke rumah sakit terdekat di daerah itu. Evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet di wilayah Sidomulyo, salah satu lokasi terparah terdampak banjir.

"Kita evakuasi ibu tersebut menggunakan perahu karena lokasi banjir sama sekali tidak memungkinkan menggunakan kendaraan," kata Humas Basarnas Kota Pekanbaru, Kukuh Widodo di Pekanbaru, Selasa (11/12).

Insiden yang cukup membuat khawatir anggotanya itu terjadi pada Selasa pagi ketika banjir melanda wilayah pemukiman padat penduduk di Sidomulyo, Kota Pekanbaru. Kukuh tidak menjelaskan secara rinci penyebab keguguran ibu yang sedang hamil besar tersebut. Namun, dia mengatakan keberadaan ibu yang tidak diketahui namanya dan mengalami keguguran itu terjadi ketika timnya melakukan patroli.

"Saya tidak tahu nama ibu itu, tadi saya dengar ada yang memanggil namanya Dewi. Dan sekarang sedang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit," ujar Kukuh.

Selasa hari ini sebagian besar Kota Pekanbaru dikepung banjir. Menurut Kukuh, banjir tertinggi terpantau di wilayah Sidomulyo dan beberapa pemukiman di wilayah Rumbai, dengan ketinggian hingga mencapai pinggang orang dewasa.

Banjir tersebut akibat hujan deras yang melanda Kota Pekanbaru pada Selasa dinihari sekitar pukul 02.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Selain melanda pemukiman, sejumlah ruas jalan utama juga terdampak banjir.

Seperti di Jalan HR Soebrantas, yang merupakan salah satu jalur utama dan pintu masuk dari Provinsi Sumbar menuju Pekanbaru. Di jalan itu, sedikitnya ada dua titik yang mengalami banjir.

Tak sedikit kendaraan roda empat dan roda dua mogok ditengah jalan akibat menerobos banjir. Akibatnya bisa diprediksi, kemacetan panjang hingga lebih tiga kilometer terjadi dari pagi hingga siang.

Kukuh mengatakan sejak dini hari tadi, Basarnas Pekanbaru telah aktif melakukan evakuasi, terutama anak-anak sekolah dan guru. "Karena mereka sedang ujian jadi kita prioritaskan," ujarnya.

Baca juga, Hujan Seminggu ke Depan, Sumatra Jawa Berpotensi Banjir

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement