REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Sumatra Barat menurunkan personel untuk membantu masyarakat yang ingin menyeberang sungai di Korong Pasa Usang, Nagari Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Relawan membantu pengendara sepeda motor yang menyeberang jembatan darurat dari kayu, setelah jembatan utama yang melintasi Sungai Batang Kalu runtuh pada Senin (10/12) sore kemarin.
Koordinator Tim Program ACT Sumbar Aan Saputra menyebutkan bahwa hingga Selasa (11/12) ini, jalur utama Padang-Bukittinggi belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Pengendara masih harus melalui jalur alternatif melalui Sicincin-Malalak, Pariaman-Kelok 44, atau lewat Solok. Khusus pengendara roda dua, bisa melalui jembatan kayu yang dibangun warga dan TNI secara swadaya.
"Untuk penyeberangan jalur motor warga sekitar membuat jembatan darurat berupa pohon kelapa disusun berjajar, namun hal ini masih dikatakan tidak aman dikarenakan untuk menyeberang saja harus dibantu oleh warga sekitar," kata Aan, Selasa (11/12).
Salah satu pengendara sepeda motor, Syawal (33 tahun), mengaku terbantu dengan keberadaan jembatan sementara tersebut. Ia beralasan, jembatan tersebut mampu memangkas waktu tempuhnya menuju Kota Padang dari Padang Panjang. Bila harus memutar melalui Solok, tentunya waktu tempuhnya jauh lebih lama.
"Rencana mau ke Padang, Alhamdulillah, dengan adanya jembatan yang dibuat masyarakat ini sedikit banyak sangat membantu ya," katanya.