Selasa 11 Dec 2018 17:34 WIB

Kerugian Akibat Banjir di Kota Malang Capai Rp 257 Juta

Hujan disertai angin kencang melanda kota Malang pada Senin (10/12) kemarin

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu jalan di Kota Malang yang tergenang air, Senin (10/12)
Foto: Istimewa
Salah satu jalan di Kota Malang yang tergenang air, Senin (10/12)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekretaris BPBD Kota Malang, Tri Oki Rudianto Prasetijo mengungkapkan, bencana banjir yang menimpa Kota Malang pada Senin (10/12) telah menyebabkan kerugian besar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang memprediksi kerugiannya mencapai Rp 257.000.681.

Tri menjelaskan, hujan intensitas tinggi yang disertai angin kencang telah mengguyur Kota Malang sejak Senin (10/12) siang. Kejadian ini menyebabkan beberapa titik di Kota Malang banjir, pohon tumbang dan laka air.

Lebih detail, Tri mengungkapkan, beberapa ruas jalan yang sempat digenangi air hingga menimbulkan kerusakan. Pertama, kejadian di Jalan Bantaran di mana mengalami kerusakan akibat tergerus aliran air sepanjang 3x1 meter. Kemudian dua rumah warga terendam setinggi kurang lebih 1,5 meter.

Lokasi selanjutnya, ambruknya turap sepanjang 12 meter dengan tinggi 2,5 meter di Candi Mendut Gang IV. Situasi ini mengakibatkan satu unit mobil yang terparkir di sisi lokasi jatuh dan tersangkut di sungai.

"Kemudian RM Ringin Asri di Jalan Soekarno Hatta. Rumah makan Ringin asri mengalami kerusakan di bagian tembok yang jebol kusen dan rangka atap mengalami keretakan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa (11/12).

 

Beberapa ruang kelas di  SMP 18 juga harus terendam air pada Senin (10/12). Hujan deras menyebabkan beberapa fasilitas belajar-mengajar mengalami kerusakan.

Satu mobil juga dilaporkan harus hancur terseret aliran air di Jalan Bukirsar. Mobil tercebur ke sungai dan ditemukan di Jalan Bantaran Gang 5E. Kerusakan akibat banjir juga terjadi di Jalan Letjen S Parman 68 di mana tembok bagian samping rumah Abdul Sami harus ambrol ke sungai.

Atas kejadian ini, BPBD Kota Malang mengklaim telah menugaskan personil TRC untuk melakukan pendataan terkait kerusakan, kerugian, dan sumber daya yang terdampak di lokasi kejadian. Pihaknya juga sudah menginformasikan kepada RT/RW untuk membuat laporan kejadian ke kelurahan.

Selain itu, Ketua RT/RW juga diminta untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menangani bencana tersebut. "Dan mengimbau kepada warga untuk selalu waspada terhadap potensi bencana disekitar lokasi tempat tinggalnya," tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement