Selasa 11 Dec 2018 17:47 WIB

Jepang Naikkan Belanja Militer

Jepang akan habiskan 27 triliun yen untuk belanja militer lima tahun ke depan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Militer Jepang
Foto: Reuters
Militer Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang ingin meningkatan anggaran pertahanannya selama lima tahun ke depan. Peningkatan anggaran pertahanan ini untuk membantu membayar pesawat tempur siluman yang baru dan beberapa peralatan canggih militer Amerika Serikat (AS) lainnya.

Salah satu pejabat yang tidak sebutkan namanya mengatakan, Kementerian Pertahanan Jepang akan mengumumkan kenaikan anggaran ini pada bulan depan. Rencananya Jepang akan menghabiskan 27 triliiun yen atau 230 miliar dolar AS untuk belanja militer selama lima tahun mendatang.

Tambahan anggaran ini mulai berlaku pada April 2019. Rencana belanja ini pertama kali dilaporan media Jepang Nikkei pada Sabtu (9/12) lalu. Setiap tahunnya anggaran militer naik 1,1 persen sedikit lebih banyak dibandingkan rencana sebelumnya 0,8 persen.  "Kami masih harus membicarakan lebih banyak hal lagi untuk sampai ke persetujuan final," kata sumber tersebut, Selasa (11/12). 

Baca juga, Tiga Negara Dominasi Belanja Militer Dunia.

Rencana anggaran itu akan ditinjau dalam rapat kabinet pada bulan ini. Kementerian Pertahanan Jepang belum memberikan tanggapan tentang hal ini. Dana belanja tersebut akan digunakan untuk membeli beberapa peralatan militer canggih AS.

Jepang kabarnya akan membeli radar rudal balistik Aegis Ashore dan pesawat tempur Lockheed Martin F-35. Pembelian ini akan meregangkan ketegangan yang diciptakan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan tidak puas dengan neraca perdagangan antara kedua negara.

Trump tidak senang karena menurut Jepang terlalu sedikit membeli peralatan militer dan senjata dari AS. Ia sempat mengancama akan menaikan tarif barang-barang Jepang jika Negeri Sakura tersebut tidak segera menyimbangkan neraca perdagangan mereka dengan AS.

Jepang menghabiskan 1 persen dari total GDP mereka untuk militer. Meski hanya 1 persen tapi karena pendapatan mereka sangat besar, Jepang menjadi salah satu konsumen senjata dan peralatan militer terbesar di dunia.

Rencana pengadaan peralatan militer akan dipisahkan dari prioritas pertahanan Jepang selama sepuluh tahun kedepan. Pemerintahan Jepang sudah mencoba untuk memberikan perhatian lebih di sektor pertahanan selama beberapa tahun terakhir.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sudah mendorong Jepang untuk menanggapi semua ancaman rudal Korea Utara. Ia juga meminta militernya untuk menyerang balik pengaruh Cina di perairan Jepang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement