Selasa 11 Dec 2018 17:52 WIB

Ary Ginanjar: Membangun Karakter, Senjata Terakhir Indonesia

Bangsa ini akan terpurukjika generasi muda yang tidak terkelola dan tertata.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
CEO ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian saat konferensi pers training ESQ Amazing You yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta di Menara 165. Selasa (11/12).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
CEO ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian saat konferensi pers training ESQ Amazing You yang diikuti lebih dari 10 ribu peserta di Menara 165. Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian menyampaikan, membangun karakter sumber daya manusia adalah senjata terakhir bangsa Indonesia. Oleh sebab itu ESQ Leadership Center ingin membantu pemerintah dan masyarakat untuk membangun karakter masyarakat bangsa Indonesia.

Ary Ginanjar menerangkan, untuk meningkatkan pendapatan per kapita Korea, mereka membangun karakter masyarakatnya. Fokus mereka sebesar 50 persen untuk membangun karakter masyarakat, 25 persen membangun ekonomi dan 25 persen membangun lingkungan. 

"Korea bangkit, pendapatan per kapita naik empat kali lipat dengan cara membangun karakter, membangun karakter saya kira senjata terakhir Indonesia," kata Ary saat konferensi pers training ESQ The Amazing You di Menara 165, Selasa (11/12).

Ia menyampaikan, seperti diketahui harga minyak dan gas tidak menentu. Harga sawit jatuh, harga batu bara tidak menentu dan sektor pertanian bermasalah. Sementara sektor-sektor lain juga menghadapi tekanan yang berat. Tapi ada satu kekuatan terakhir Indonesia, yaitu manusia atau masyarakat Indonesia.

Selama ini bicara sumber daya alam seperti sumber daya pertanian, kehutanan dan energi. Tapi sumber daya manusia adalah kekuatan dan senjata terakhir Bangsa Indonesia. Pada tahun 2030 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 300 juta jiwa. Sebanyak 80 persennya generasi muda.

"Kalau indonesia tidak bisa menenganani generasi muda yang banyak, mereka akan menjadi beban dan jadi sumber masalah, tapi kalau kita berhasil menata dan mengoptimalkan generasi muda maka bangsa ini akan bangkit pasca 2030," ujarnya.

Namun, Ary mengingatkan, kalau generasi muda yang jumlahnya banyak dibiarkan begitu saja, maka bangsa ini akan terpuruk akibat generasi muda yang tidak terkelola dan tertata. ESQ Leadership Center memiliki tujuan membangun karakter bangsa. Sebab ESQ Leadership Center tahu bangsa ini memiliki masalah moral dan karakter.

Oleh karena itu ESQ Leadership Center menggelar training ESQ The Amazing You yang diikuti 10 ribu peserta di ICE BSD pada 15-16 Desember 2018. ESQ memiliki tujuan mendidik masyarakat secara formal dan informal. Secara non formal, setiap satu bulan mendidik sekitar 10 ribu orang di 100 titik di berbagai daerah.

"Tujuannya memberikan kepercayaan diri dan memberikan skill kecerdasan emosi dan spiritual, memberi tahu cara menghadapi kehidupan. Sebab untuk sukses, kecerdasan intelektual hanya berperan 10 sampai 20 persen, sisanya kecerdasan lain, itu yang kita ajarkan," ujarnya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement